Ada Panen Raya, Bapanas Pastikan Harga Jagung Turun Maret Nanti



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pangan Nasional (Bapanas) memastikan harga jagung mulai turun pada bulan Maret ini karena panen raya jagung. 

Direktur Distribusi dan Cadangan Pangan Bapanas, Rachmi Widiariani mengakui bahwa saat ini harga jagung memang masih tinggi. Hal ini terjadi karena minimnya pasokan jagung di dalam negeri. 

"Jagung diperkirakan baru Maret depan panen, kalau panen melimpah harga akan turun," kata Rachmi pada Kontan.co.id, Minggu (28/1). 


Baca Juga: Produksi Jagung Diprediksi Masih Mengalami Penurunan di Awal 2024

Sementara untuk saat ini kebutuhan jagung dicukupkan dari kuota impor tahun lalu sebesar 500 ribu ton. 

Penugasan impor ini diperpanjang sampai tahun 2024 lantaran keterlambatan realisasi di akhir tahun. 

Meski begitu, Rachmi menegaskan bahwa impor jagung tersebut akan terealisasi sebelum masa panen demi menjaga harga di tingkat petani. 

"Jika harga turun sampai bahwa Harga Acuan Pembelian (HAP) maka Bulog atas nama pemerintah akan membeli di harga HAP," jelas Rachmi. 

Terpisah, Kepala Pusat Pengkajian dan Penerapan Agroekologi (P3A) Serikat Petani Indonesia (SPI), Muhammad Qomarun Najmi mengatakan bahwa produksi jagung tahun ini belum dapat diprediksi. 

Baca Juga: Awas, Harga Pangan di Dalam Negeri Masih Rawan Ajrut-Ajrutan

Hal ini lantaran beberapa lahan petani masih digunakan untuk menanam padi. 

Qomar bilang umumnya petani menanam jagung jika harga gabah tengah anjlok. Hal inilah yang membuat produksi dan harga jagung lebih fluktuatif dibandingkan dengan produksi beras. 

"Kalau harga gabah bagus, produksinya bagus. Tapi kemudian ada penurunan luas tanam jagung tentu dibarengi dengan penurunan produksi," jelas Qomar. 

Berdasarkan Panel Harga Bapanas, Minggu (28/1) harga jagung di tingkat peternak secara nasional  mencapai Rp 8.220/kg. Harga ini melebihi HAPnya yang hanya Rp 5.000/kg. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .