Ada Pelemahan Rupiah Hingga Masuk Tahun Politik, OIKN: Investasi di IKN Tak Terganggu



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Realisasi investasi di IKN semakin berat dengan adanya tren kenaikan suku bunga, rupiah yang semakin melemah hingga masuk tahun politik. 

Merespon hal ini, Kepala OIKN, Bambang Susanto memastikan investasi di IKN tidak terganggu akan hal itu. Ia mengklaim sampai sekarang masih banyak calon investor yang menyatakan berminat berinvestasi di IKN. 

OIKN juga telah mengantongi sebanyak 300 surat minat investasi atau Letter of Intent (LoI) untuk pembangunan ibu kota baru itu. Selanjutnya, pada pekan depan OIKN juga akan melakukan groundbreaking tahap dua di IKN dengan tetal investasi Rp 12,5 triliun. 


"Saya tidak melihat itu (tahun politik) ada dampaknya, karena memang ini sudah terukur dan meraka (investor) yang sudah ke IKN sudah berproses sejak awal tahun," kata Bambang pada media saat ditemui di Kantor OIKN, di Jakarta, Kamis (29/10). 

Baca Juga: Pembangunan IKN Tahap I Sudah Capai 52,89%

Kaitannya dengan dampak dari tren kenaikan suku bunga dan pelemahan rupiah kepada investasi di IKN. Pihaknya optimis hal ini justru akan memicu calon investor segera merealisasikan investasinya. 

"Mudah-mudahan tidak ya. Dalam kondisi seperti ini makin cepat (realisasi investasi) makin baik buat mereka karena semakin pasti kondisinya," ungkap Bambang. 

Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika semakin melemah. Pada Minggu, 29 Oktober 2023, nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta tembus nyaris Rp 15.910 per dolar AS. 

Sementara, kenaikan suku bunga acuan itu diumumkan oleh Bank Indonesia pekan lalu berdasarkan hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 18-19 Oktober 2023. Rapat tersebut memutuskan untuk menaikkan BI-7 Day Reverse Repo Rate menjadi 6 persen.

Selain itu, hasil rapat tersebut juga memutuskan suku bunga deposit facility juga naik menjadi 5,25 persen dan suku bunga lending facility tetap sebesar 6,75 persen. Bank sentral ini terakhir kali menaikkan suku bunga pada Januari 2023 dari 5,5 persen menjadi 5,75 persen. 

Sebagai tambahan informasi, hingga saat ini pemerintah masih mengupayakan pembangunan di IKN. 

Baca Juga: Ada Proyek IKN, Pengembang Asal Australia Ini Tetap Fokus di Jakarta

Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Danis H. Sumadilaga menyampaikan, pada tahap awal pembangunan IKN terdiri dari batch 1 dan batch 2.

Batch 1 terdiri dari 40 paket pekerjaan dengan anggaran Rp 24,52 triliun. Batch 2 terdiri dari 42 paket pekerjaan senilai Rp 35,85 triliun.  

Dari 82 paket pekerjaan, 10 paket pekerjaan di antaranya sudah selesai dibangun, 54 paket pekerjaan sedang dalam proses konstruksi, dan 18 paket pekerjaan sedang dalam proses lelang.

"Progres sampai saat ini, kita sudah 52,9%, hampir 53% pekerjaan (batch 1)," ujar ujar Danis, Jum'at (27/10). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .