KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Stimulus Bank Indonesia melonggarkan Giro Wajib Minimum (GWM) bikin likuiditas perbankan sebesar 200 bps untuk bank umum konvensional, dan 50 bps untuk bank syariah bakal makin melonggarkan likuiditas perbankan. “Dari pelonggaran tersebut, kami bisa mendapat tambahan likuiditas hingga Rp 17 triliun,” kata Direktur Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Haru Koesmahargyo kepada Kontan.co.id, Selasa (14/4). Baca Juga: Akibat Covid-19, risiko kredit BRI bisa meningkat hingga 11%
Ada pelonggaran GWM, BRI dapat tambahan likuiditas Rp 17 triliun
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Stimulus Bank Indonesia melonggarkan Giro Wajib Minimum (GWM) bikin likuiditas perbankan sebesar 200 bps untuk bank umum konvensional, dan 50 bps untuk bank syariah bakal makin melonggarkan likuiditas perbankan. “Dari pelonggaran tersebut, kami bisa mendapat tambahan likuiditas hingga Rp 17 triliun,” kata Direktur Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Haru Koesmahargyo kepada Kontan.co.id, Selasa (14/4). Baca Juga: Akibat Covid-19, risiko kredit BRI bisa meningkat hingga 11%