JAKARTA. Rencana aturan pelonggaran batas atas rasio pinjaman terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) akan menguntungkan bank. Tapi, tidak serta merta membuat bank ngebut menyalurkan kredit ke usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk memperoleh pelonggaran keseimbangan antara kredit dan dana. Parwati Surjaudaja, Presiden Direktur Bank OCBC NISP menilai, pihaknya akan menyalurkan kredit sesuai porsinya, karena perusahaan telah memiliki porsi kredit UMKM sudah jauh di atas 5% terhadap total kredit. “Selain itu, rasio LDR masih jauh di bawah 90%, juga nilai secondary reserve besar,” ucapnya, Minggu (19/4). Sementara itu, Eko Budiwiyono, Direktur Utama Bank DKI Jakarta, menyampaikan, rencana aturan itu akan menguntungkan bank, karena kredit UMKM menjadi fokus utama perusahaan pada pada tahun 2015-tahun 2017. “Kalau pelonggaran batas atas LDR menjadi 94% itu menjadi lebih baik,” kata Eko.
Ada pelonggaran LDR, bank tak geber kredit
JAKARTA. Rencana aturan pelonggaran batas atas rasio pinjaman terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) akan menguntungkan bank. Tapi, tidak serta merta membuat bank ngebut menyalurkan kredit ke usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk memperoleh pelonggaran keseimbangan antara kredit dan dana. Parwati Surjaudaja, Presiden Direktur Bank OCBC NISP menilai, pihaknya akan menyalurkan kredit sesuai porsinya, karena perusahaan telah memiliki porsi kredit UMKM sudah jauh di atas 5% terhadap total kredit. “Selain itu, rasio LDR masih jauh di bawah 90%, juga nilai secondary reserve besar,” ucapnya, Minggu (19/4). Sementara itu, Eko Budiwiyono, Direktur Utama Bank DKI Jakarta, menyampaikan, rencana aturan itu akan menguntungkan bank, karena kredit UMKM menjadi fokus utama perusahaan pada pada tahun 2015-tahun 2017. “Kalau pelonggaran batas atas LDR menjadi 94% itu menjadi lebih baik,” kata Eko.