KONTAN.CO.ID - BANGKOK. Thailand mencatat 1.201 turis asing pertamanya pada Oktober sejak larangan kunjungan turis diberlakukan pda April lalu demi mencegah wabah virus corona.

Mengutip Reuters, Kamis (26/11), ekonomi Thailand terkontraksi 6,4% pada kuartal ketiga dari tahun sebelumnya setelah turun 12,1% pada kuartal II karena sebagian besar pembatasan virus dilonggarkan, tetapi belum adanya kunjungan wisatawan membatasi pemulihan.

Kunjungan 1.201 wisatawan asing pada Oktober masih jauh lebih rendah dari periode yang sama pada tahun lalu yang mencapai 3,07 juta wisatawan.

Data kementerian pariwisata menunjukkan pelancong terbaru termasuk 471 dari China, 231 dari negara tetangga Kamboja, 178 dari negara-negara Timur Tengah dan 116 dari Eropa, semuanya bepergian dengan visa khusus 90 hari yang memerlukan karantina selama dua minggu.

Baca Juga: Pemerintah Thailand menjadi sorotan kelompok hak asasi internasional

Pembatasan masuk Thailand telah membantu penghitungan kasus virus corona menjadi kurang dari 4.000.

Ia berencana untuk memulai kembali pembicaraan dengan China tentang gelembung perjalanan untuk meningkatkan ekonomi yang diprediksi pemerintah akan menyusut 6% tahun ini.

Tetapi negara itu belum menyetujui pengaturan seperti itu dan rencana sebelumnya dibatalkan pada Agustus setelah kasus virus corona di Asia meningkat.

Wabah baru telah menyebabkan beberapa arus perjalanan lain antara negara-negara Asia-Pasifik dibatalkan, termasuk antara Selandia Baru dan Australia, dan Hong Kong dan Singapura.

Pada Januari-Oktober 2020, jumlah turis asing di Thailand turun 79,5% menjadi 6,69 juta, tidak ada turis yang tercatat di bulan April-September.

Badan perencanaan negara telah memperkirakan 6,7 juta turis asing tahun ini setelah rekor tahun lalu merevisi 39,9 juta pengunjung yang menghabiskan 1,91 triliun baht ($ 63 miliar), atau sekitar 11,3% dari produk domestik bruto (PDB).

Ini memprediksi hanya 5 juta pengunjung asing pada tahun 2021.

Selanjutnya: Honda City hatchback 2021 resmi meluncur di Thailand, segini banderolnya

Editor: Herlina Kartika Dewi