Ada pelonggaran PPKM, Kino Indonesia (KINO) berharap bisa perbaiki kinerja



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kino Indonesia Tbk (KINO) optimistis masih mampu memperbaiki kinerjanya di sisa tahun 2021. Emiten ini pun menyambut positif mulai dilonggarkannya kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di beberapa tempat.

Sekadar informasi, pendapatan KINO terkikis 11,87% (yoy) menjadi Rp 1,93 triliun pada semester I-2021. Di saat yang sama, laba bersih KINO tergerus 68,22% (yoy) menjadi Rp 37,70 miliar.

Direktur Kino Indonesia Budi Muljono mengatakan, terlepas dari hasil kinerja di semester pertama, pihaknya secara umum masih menargetkan pendapatan maupun laba bersih akan mencapai level yang sama seperti tahun 2020 lalu. “Hal ini masih dimungkinkan tercapai dengan melihat kondisi sekarang, di mana pandemi sudah lebih bisa dikontrol,” ujar dia, Senin (13/9).


Memang, kemunculan varian Covid-19 Delta di Indonesia pada akhir Juni lalu sempat membuat situasi pandemi memburuk sehingga memicu penerapan PPKM ketat. Namun, dalam beberapa pekan terakhir kebijakan PPKM sudah mulai dilonggarkan. Alhasil, pasar sudah mulai kondusif dan diharapkan KINO mampu mengejar ketertinggalan kinerjanya di sisa semester kedua.

Budi menyebut, pelonggaran PPKM berdampak positif lantaran toko-toko yang selama ini tutup kembali dibuka, sehingga KINO berkesempatan menjual lagi produk-produknya yang dibutuhkan oleh konsumen.

Baca Juga: Penyebab laba Kino Indonesia (KINO) anjlok 68,22% di semester I 2021

Manajemen KINO pun tetap folus untuk menjual produk-produk yang lebih dibutuhkan di masa pandemi Covid-19 dengan harapan mampu menangkap permintaan pasar. “Semua kanal yang memungkinkan tambahan penjualan akan kami garap, baik offline maupun online,” imbuh Budi.

Dalam berita sebelumnya, KINO sedang fokus memperkuat penjualan produk-produk terkait kesehatan dan kebersihan yang cukup dibutuhkan di masa pandemi.

Saat ini, KINO memiliki produk obat-obatan seperti sirup herbal Lola Remedios, plester kompres Q-Life, Kapsul Dua Dewi Samurat, dan Balsem Cap Kaki Tiga. KINO juga memiliki produk sabun cuci tangan merek Sleek dan hand sanitizer dengan merek Instance.

 
KINO Chart by TradingView

Budi juga menuturkan, sampai semester I-2021, KINO telah menyerap dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar Rp 200 miliar. Adapun total capex KINO di tahun ini berada di kisaran Rp 200 miliar-Rp 250 miliar.

Sebagian besar capex yang telah terserap digunakan untuk penyegaran mesin-mesin lama yang ada di pabrik KINO supaya produksi dapat lebih efisien. “Jika ada indikasi perbaikan ekonomi makro yang mengharuskan kami investasi, kemungkinan penambahan (capex) tentu akan dipertimbangkan,” pungkas dia.

Selanjutnya: Kino Indonesia (KINO) optimalkan penjualan produk kesehatan dan kebersihan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .