Ada peluang emas menguat ke level US$ 1.300



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas justru mengalami penurunan di tengah pelemahan dollar Amerika Serikat (AS). Padahal seharusnya komoditas logam mulia ini bisa mendapatkan sentimen positif dari penurunan The Greenback. 

Mengutip Bloomberg, pada penutupan perdagangan Jumat (24/11) emas kontrak pengiriman Februari 2018 terkoreksi 0,39% ke level US$ 1.291,80 per ons troi dari sehari sebelumnya. Sedangkan dalam sepekan sebelumnya harga tercatat melemah sekitar 0,7%.

"Secara keseluruhan ini merupakan aksi profit taking," ujar Alwi Assegaf, Analis PT Global Kapital Investama Berjangka kepada Kontan.co.id akhir pekan ini.


Menurutnya di pertengahan minggu kemarin emas sempat diuntungkan dari kejatuhan dollar AS yang menyentuh level teredah sejak 26 September lalu. Walaupun pelamahan indeks dollar AS terus terjadi hingga penutupan perdagangan akhir pekan lalu, tetapi emas tetap terkoreksi.

Sementara itu Faisyal, Analis PT Monex Investindo Futures melihat kejatuhan emas ini tidak bisa dilepaskan dari hari libur perayaan Thanksgiving di AS pada Kamis (23/11) kemarin. Ditambah dengan minimnya data ekonomi di penghujung pekan aktivitas perdagangan cenderung sepi.

Sementara itu Alwi menyebut area US$ 1.300 merupakan level psikologis bagi emas. Menurutnya sentimen kenaikan suku bunga di bulan Desember juga masih membebani emas. Sulit bagi emas untuk kembali melampaui level psikologis tersebut.

Apalagi pada pekan depan akan rilis sejumlah data AS yang berpotensi menguatkan dollar dan menekan emas. Data GDP kuartal III diperkirakan akan meningkat dari 3% menjadi 3,3%. Kemudian data pengeluaran konsumsi pribadi diproyeksikan tumbuh dari 0,1% ke level 0,2%.

Ia menebak pada Senin (27/11) ada peluang emas akan terkoreksi di kisaran US$ 1.296 – US$1.282 per ons troi. Sedangkan sepekan berikutnya emas diproyeksikan berada pada kisaran US$ 1.273 – US$ 1.300 per ons troi.

Sedangkan Faisyal, Analis PT Monex Investindo Futures menyebut pada Senin (27/11) ada peluang emas akan menguji level US$ 1.300 per ons troi. Ada beberapa sentimen positif yang mewarnai pergerakan emas. Di antaranya ketidakpastian proses keluarnya Inggris dari Uni Eropa dan memanasnya ketegangan di Semenanjung Korea.

Secara teknikal menurut Faisyal semua indikator telah menunjukkan sinyal penguatan. Harga saat ini berada diatas garis moving average (MA) 50, MA 100 dan MA200. Indikator moving average convergence divergence (MACD) berada di area positif level 2,450. Kemudian indikator stochastic berada di level 68,72 dan indikator relative strength index (RSI) di level 60,03.

Hitungan Faisyal kemungkinan emas akan berada di kisaran US$ 1.290 – US$ 1.305 per ons troi. Kemudian sepekan berikutnya ditebak emas bergerakan di rentang US$ 1.285 – US$ 1.310 per ons troi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini