JAKARTA. Naiknya harga susu dunia terjadi lantaran seretnya pasokan susu dari peternakan di Selandia Baru. Merujuk data Bloomberg, harga lelang susu bubuk di Fonterra Cooperative Group Ltd untuk pengiriman Maret 2011 naik 1,5% menjadi rata-rata US$ 3.701 per ton. Harga ini adalah harga tertinggi sejak Juni 2010 lalu. Asal tahu saja, Fonterra adalah eksportir susu terbesar di dunia. James Shortall, Ekonom Pedesaan ASB Bank Ltd seperti dikuti Bloomberg Rabu (19/1) mengatakan penurunan produksi ini membuat konsumen berlomba mengamankan stok kebutuhan susunya masing-masing. "Kenaikan harga ini mengindikasikan akan ada kenaikan harga susu lebih tinggi dalam tahun ini karena konsumen akan mengamankan kebutuhan susu mereka," ujarnya.Ketua Dewan Persusuan Nasional Teguh Budiyana mengatakan, idealnya kenaikan harga susu dunia ini idealnya bisa mengerek harga susu segar di dalam negeri. Sebab, dengan minimnya produksi susu dunia, mau tidak mau industri pengolahan susu harus menggeber penyerapan produksi di dalam negeri. Sayangnya, "Selama ini posisi tawar peternak susu di Indonesia masih sangat lemah," ujarnya kepada KONTAN Rabu (19/1).Teguh menambahkan, selama ini dari total produksi susu segar nasional yang sekitar 1.500 liter per hari, sekitar 95% nya diserap oleh industri pengolahan susu (IPS). Sementara itu, pemerintah tidak melakukan intervensi atas harga susu cair, sehingga harga susu sepenuhnya ditentukan oleh IPS.Alhasil, harga susu segar nasional sangat sulit terdongkrak meski harga susu internasional terus melambung. Teguh mencontohkan, sejak tahun 2007 hingga saat ini, harga dasar susu segar di tingkat petani masih berada di kisaran Rp 2.800 per liter. Ditambah berbagai subsidi seperti subsidi pakan dan sebagainya, harga susu segar di tingkat petani saat ini berada di kisaran Rp 3.600 - Rp 3.800 per liter. Dengan kisaran harga ini, Teguh bilang harga susu segar di Indonesia masih jauh di bawah harga susu segar internasional. Ia menggambarkan, dengan harga susu internasional di kisaran US$ 3.500 per ton saja, harga susu segar internasional masih diatas Rp 4.000 per liter. Artinya, "Kalau sekarang harga susu dunia naik, masih ada peluang bagi susu lokal untuk naik, paling tidak menjadi Rp 4.000 per liter," jelasnya.Hanya saja, untuk bisa mewujudkan penyesuaian harga ini, Teguh bilang perlu ada intervensi pemerintah untuk membantu menyesuaikan harga susu di tingkat petani.Catatan saja, laporan kementerian Pertanian menunjukkan, realisasi produksi susu nasional tahun 2010 mencapai 690.000 ton. "Produksi ini melebihi target yang dipatok sebesar 0,67 juta ton," kata Menteri Pertanian Suswono beberapa waktu lalu
Ada peluang harga susu nasional meningkat hingga Rp 4.000 per liter
JAKARTA. Naiknya harga susu dunia terjadi lantaran seretnya pasokan susu dari peternakan di Selandia Baru. Merujuk data Bloomberg, harga lelang susu bubuk di Fonterra Cooperative Group Ltd untuk pengiriman Maret 2011 naik 1,5% menjadi rata-rata US$ 3.701 per ton. Harga ini adalah harga tertinggi sejak Juni 2010 lalu. Asal tahu saja, Fonterra adalah eksportir susu terbesar di dunia. James Shortall, Ekonom Pedesaan ASB Bank Ltd seperti dikuti Bloomberg Rabu (19/1) mengatakan penurunan produksi ini membuat konsumen berlomba mengamankan stok kebutuhan susunya masing-masing. "Kenaikan harga ini mengindikasikan akan ada kenaikan harga susu lebih tinggi dalam tahun ini karena konsumen akan mengamankan kebutuhan susu mereka," ujarnya.Ketua Dewan Persusuan Nasional Teguh Budiyana mengatakan, idealnya kenaikan harga susu dunia ini idealnya bisa mengerek harga susu segar di dalam negeri. Sebab, dengan minimnya produksi susu dunia, mau tidak mau industri pengolahan susu harus menggeber penyerapan produksi di dalam negeri. Sayangnya, "Selama ini posisi tawar peternak susu di Indonesia masih sangat lemah," ujarnya kepada KONTAN Rabu (19/1).Teguh menambahkan, selama ini dari total produksi susu segar nasional yang sekitar 1.500 liter per hari, sekitar 95% nya diserap oleh industri pengolahan susu (IPS). Sementara itu, pemerintah tidak melakukan intervensi atas harga susu cair, sehingga harga susu sepenuhnya ditentukan oleh IPS.Alhasil, harga susu segar nasional sangat sulit terdongkrak meski harga susu internasional terus melambung. Teguh mencontohkan, sejak tahun 2007 hingga saat ini, harga dasar susu segar di tingkat petani masih berada di kisaran Rp 2.800 per liter. Ditambah berbagai subsidi seperti subsidi pakan dan sebagainya, harga susu segar di tingkat petani saat ini berada di kisaran Rp 3.600 - Rp 3.800 per liter. Dengan kisaran harga ini, Teguh bilang harga susu segar di Indonesia masih jauh di bawah harga susu segar internasional. Ia menggambarkan, dengan harga susu internasional di kisaran US$ 3.500 per ton saja, harga susu segar internasional masih diatas Rp 4.000 per liter. Artinya, "Kalau sekarang harga susu dunia naik, masih ada peluang bagi susu lokal untuk naik, paling tidak menjadi Rp 4.000 per liter," jelasnya.Hanya saja, untuk bisa mewujudkan penyesuaian harga ini, Teguh bilang perlu ada intervensi pemerintah untuk membantu menyesuaikan harga susu di tingkat petani.Catatan saja, laporan kementerian Pertanian menunjukkan, realisasi produksi susu nasional tahun 2010 mencapai 690.000 ton. "Produksi ini melebihi target yang dipatok sebesar 0,67 juta ton," kata Menteri Pertanian Suswono beberapa waktu lalu