MOMSMONEY.ID - Bitcoin (BTC) kembali menjadi perbincangan hangat. Mata uang kripto ini terus mengalami penurunan. Pada Kamis (4/7) harga BTC terus turun di bawah US$ 58.000. Melansir berbagai sumber, ini merupakan titik terendahnya dalam dua bulan terakhir. BTC tercatat turun 21% dari level tertingginya US$ 74.000 pada Maret 2024.
Baca Juga: Robert Kiyosaki Peringatkan Soal Krisis Perbankan & Perang, Ini 2 Aset yang Dibidik Apa penyebab harga BTC terus mengalami penurunan? Ada dua kemungkinan yaitu adanya Rollblock (RBLK) dan pengiriman BTC dari pemerintah Amerika Serikat (AS) ke Coinbase. Rollblock adalah proyek baru yang fokus pada sektor permainan daring. Mereka menyediakan permainan khusus di platform mereka, beserta mata uang kripto untuk meningkatkan fokus di sektor ini. Selain itu Pemerintah AS terdeteksi memindahkan Bitcoin yang disita senilai US$ 240 juta ke Coinbase Prime. Ini memberikan kekhawatiran bahwa koin tersebut akan dijual sehingga banyak trader melakukan aksi jual.
Baca Juga: Ketahui Penyebab Lalat Masuk ke Rumah & Cara Mengusirnya! Lalu apa kata Robert Kiyosaki soal penurunan BTC ini? Robert Kiyosaki memberikan peringatan akan adanya krisis finansial. Di akun X-nya dia menyebut ini akan jadi krisis finansial terbesar. Sebab harga properti, Bitcoin hingga emas akan turun signifikan.
Namun ada peluang bagi investor untuk memanfaatkan ini. Setelah adanya krisis akan ada saat di mana aset bisa dibeli dengan harga murah. Usai krisis finansial, diprediksi pasar akan kembali menguat pada akhir 2025. Di mana kondisi pasar menguat ini bisa dalam jangka waktu yang panjang. Setelah krisis finansial, Robert Kiyosaki memprediksi Bitcoin, emas dan perak bisa mencapai rekor tertinggi barunya. Emas bisa mencapai US$ 15.000 per ons dan Bitcoin bisa sentuh US$ 10 juta per koin. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Benedicta Alvinta