Ada peluang naik, tapi IHSG rawan profit taking



JAKARTA. Memasuki hari perdagangan terakhir di semester I 2013, pelaku pasar diperkirakan lebih berhati-hati melakukan pembelian. Sejumlah analis memperkirakan, pelaku pasar cenderung melakukan aksi ambil untung alias profit taking.

Analis Trust Securities Reza Priyambada menilai, aksi aksi profit taking itu akan membuat laju penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan tertahan. Diharapkannya, indeks dapat menguat meski tipis.

Sednagkan sentimen positif datang dari indeks saham Asia, yang melanjutkan reli setelah merespons data pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) yang lebih lambat dari estimasi. Data ekonomi AS itu memunculkan spekulasi The Fed mempertahankan stimulus moneter.


Pelaku pasar masih melakukan bargain hunting terhadap saham-saham yang telah mengalami undervalued. Apalagi, apresiasi harga saham masih berlanjut setelah Bank Sentral China (PBoC) dinilai mampu meredakan krisis likuiditas perbankan di wilayah itu.

"Adanya rilis data-data ekonomi dari Korea Selatan berupa peningkatan current account serta adanya kenaikan business confidence di Selandia Baru turut mendapat respons positif," kata Reza, Jumat (28/6).

Reza memperkirakan, IHSG hari berada pada support 4.615-4.654 dan resisten di 4.712-4.758. Untuk saham yang dapat diperdagangkan, Reza merekomendasikan; PWON, RALS, MAPI dan juga WIKA masing-masing pada posisi trading buy.

Senada dengan Reza, analis First Asia Capital David Nathanael Sutyanto menilai, sentimen positif pasar domestik berasal dari ekspektasi meningkatnya belanja masyarakat memasuki paruh kedua. Hal ini memicu sentimen positif atas saham sektor barang konsumsi dan ritel perdagangan.

Sementara di bursa saham global, tren penguatan masih berlangsung. Sejumlah indeks saham utama di zona Euro dan Wall Street ditutup di teritori positif. Indeks DJIA dan S&P di Wall Street ditutup menguat masing-masing 0,77% dan 0,62% di 15.024,49 dan 1.613,20.

 Sejumlah data ekonomi AS yang keluar turut menopang penguatan indeks saham Wall Street. "Pengeluaran konsumsi di AS Mei lalu naik 0,3% setelah bulan sebelumnya turun 0,3%. Pendapatan masyarakat bulan yang sama juga naik 0,5%. Sedangkan indeks pasar sekunder perumahan AS bulan Mei naik 6,7% menjadi 112,3, tertinggi sejak Desember 2006," ujar David.

Karena itu David memperkirakan, IHSG hari ini mengalami penguatan terbatas dengan resisten di 4.720-4.770 dan support di 4.630-4.600. Saham yang direkomendasikan David adalah; PGAS dan TLKM pada posisi sell on strength, saham KLBF, PWON, BMTR dan DNET masing-masing pada posisi trading buy.

Untuk saham RALS dan ASRI direkomendasikan masing-masing pada posisi buy on weakness, serta saham BIPI pada posisi buy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri