KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Pembatasan ketat di China akibat Covid-19 turut berdampak pada pertumbuhan kinerja Starbucks Corp di sisa tahun fiskal. Adapun, penjualan di China turun 23%, meleset dari target Wall Street. Memang, langkah-langkah penguncian ketat China untuk memenuhi kebijakan nol-Covid-nya telah mengubah operasional sebagian besar perusahaan global yang memiliki kehadiran signifikan di pasar Negeri Tirai Bambu tersebut, termasuk Apple dan pemilik Taco Bell, Yum China. "Saya tetap yakin bisnis Starbucks di China pada akhirnya akan lebih besar daripada bisnis kami di AS," kata Chief Executive Officer Starbucks Howard Schultz dikutip dari Reuters, Rabu (4/5).
Ada Pembatasan di China, Starbucks Proyeksi Penjualan Meleset
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Pembatasan ketat di China akibat Covid-19 turut berdampak pada pertumbuhan kinerja Starbucks Corp di sisa tahun fiskal. Adapun, penjualan di China turun 23%, meleset dari target Wall Street. Memang, langkah-langkah penguncian ketat China untuk memenuhi kebijakan nol-Covid-nya telah mengubah operasional sebagian besar perusahaan global yang memiliki kehadiran signifikan di pasar Negeri Tirai Bambu tersebut, termasuk Apple dan pemilik Taco Bell, Yum China. "Saya tetap yakin bisnis Starbucks di China pada akhirnya akan lebih besar daripada bisnis kami di AS," kata Chief Executive Officer Starbucks Howard Schultz dikutip dari Reuters, Rabu (4/5).