JAKARTA. PT XL Axiata Tbk (EXCL) tetap memutuskan untuk merger dengan PT Axis Telekom Indonesia pada 28 Maret 2014 nanti, meski beberapa pemegang saham tak setuju dengan rencana tersebut. EXCL memberi opsi kepada pemegang saham untuk menjual sahamnya jika tak setuju dengan rencana akuisisi dan merger dengan Axis. Turina Farouk, Sekretaris Perusahaan EXCL, mengatakan, dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang berlangsung, Rabu (5/2), terdapat 3% pemegang saham publik yang menolak aksi korporasi itu. Artinya, pemilik 314.637 unit saham EXCL tak setuju rencana akuisisi dan merger EXCL-Axis. Namun, pemegang saham yang yang setuju itu belum menyatakan apakah akan melepas kepemilikan saham mereka atau tidak. "Untuk mereka yang tidak menyetujui merger, diberi kesempatan untuk menjual," ucap Turina, kemarin.
Ada pemegang saham EXCL menolak merger
JAKARTA. PT XL Axiata Tbk (EXCL) tetap memutuskan untuk merger dengan PT Axis Telekom Indonesia pada 28 Maret 2014 nanti, meski beberapa pemegang saham tak setuju dengan rencana tersebut. EXCL memberi opsi kepada pemegang saham untuk menjual sahamnya jika tak setuju dengan rencana akuisisi dan merger dengan Axis. Turina Farouk, Sekretaris Perusahaan EXCL, mengatakan, dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang berlangsung, Rabu (5/2), terdapat 3% pemegang saham publik yang menolak aksi korporasi itu. Artinya, pemilik 314.637 unit saham EXCL tak setuju rencana akuisisi dan merger EXCL-Axis. Namun, pemegang saham yang yang setuju itu belum menyatakan apakah akan melepas kepemilikan saham mereka atau tidak. "Untuk mereka yang tidak menyetujui merger, diberi kesempatan untuk menjual," ucap Turina, kemarin.