Ada pemilu, kinerja reksadana saham bakal melesat di tahun ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah didera berbagai sentimen negatif, kinerja rata-rata reksadana saham berpeluang pulih sepanjang tahun 2019 berkat sejumlah katalis positif.

Sebagai informasi, kinerja rata-rata reksadana saham yang tercermin di Infovesta Equity Fund Index berada di area minus 3,67% (ytd) pada tahun 2018 lalu. Reksadana saham praktis menjadi jenis reksadana dengan kinerja terburuk sepanjang tahun lalu.

Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan, kinerja reksadana saham kerap tertekan sejalan dengan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan yang beberapa kali mengalami tren koreksi.


Namun, tanda-tanda perbaikan sudah mulai terlihat sejak akhir tahun kemarin. Dengan memanfaatkan momentum aksi window dressing, kinerja rata-rata reksadana saham mampu melesat hingga 2,64% (mom) pada Desember lalu.

Bahkan, pencapaian reksadana saham lebih baik dari IHSG yang pertumbuhan kinerjanya mentok di angka 2,29% (mom).

Potensi perbaikan kinerja lebih lanjut cukup terbuka pada tahun ini. IHSG diyakini akan mengalami rally sepanjang awal tahun di tengah berlangsungnya agenda politik.

Ditambah lagi, musim laporan keuangan tahunan dari emiten-emiten akan segera tiba. “Kinerja reksadana saham bisa melesat di awal tahun,” imbuh Wawan, Rabu (2/1).

Menurutnya, jika kondisi pasar saham tetap normal, maka ada kemungkinan kinerja rata-rata reksadana saham bisa berada di kisaran 9%--10% pada tahun ini.

Direktur Bahana TCW Investment Soni Wibowo juga yakin kinerja reksadana saham akan positif berkat kelangsungan pemilu serentak pada April nanti.

Namun, reksadana saham tetap rentan terpapar sentimen negatif. Misalnya, dalam waktu dekat kinerja reksadana ini bisa terpengaruh oleh sentimen ketidakpastian voting Brexit. Belum lagi, masa gencatan senjata perang dagang antara AS dan China akan berakhir pada pertengahan kuartal pertama tahun ini.

Kenaikan suku bunga acuan AS juga akan mempengaruhi kinerja reksadana ini kendati agresivitasnya berkurang. “Perlambatan ekonomi global turut mempengaruhi performa reksadana saham di tahun 2019,” tambah Soni.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto