KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah ketidakpastian pergerakan suku bunga global di awal tahun, investor dinilai cenderung berhati-hati dalam memilih instrumen investasi. Dari dalam negeri, proses pergantian pemerintahan lewat Pemilu 2024 masih membuat investor juga lebih suka menunggu. Pengamat Pasar Modal dan Guru Besar Keuangan dan Pasar Modal dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) Budi Frensidy menilai suku bunga yang masih tinggi kemungkinan akan bertahan hingga akhir semester I-2024, beriringan mengikuti tren suku bunga dari Federal Reserve. Dia mengatakan, alokasi portofolio tergantung pada profil risiko dan tujuan investasi masing-masing individu. Misalnya, untuk investor tipe agresif, Budi merekomendasikan porsi 50%-60% dalam saham dan sisanya 30%-35% dalam obligasi.
Ada Pemilu Saat Suku Bunga Tak Tentu, Intip Alokasi Investasi yang Bisa Dipilih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah ketidakpastian pergerakan suku bunga global di awal tahun, investor dinilai cenderung berhati-hati dalam memilih instrumen investasi. Dari dalam negeri, proses pergantian pemerintahan lewat Pemilu 2024 masih membuat investor juga lebih suka menunggu. Pengamat Pasar Modal dan Guru Besar Keuangan dan Pasar Modal dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) Budi Frensidy menilai suku bunga yang masih tinggi kemungkinan akan bertahan hingga akhir semester I-2024, beriringan mengikuti tren suku bunga dari Federal Reserve. Dia mengatakan, alokasi portofolio tergantung pada profil risiko dan tujuan investasi masing-masing individu. Misalnya, untuk investor tipe agresif, Budi merekomendasikan porsi 50%-60% dalam saham dan sisanya 30%-35% dalam obligasi.