KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja emiten minyak kelapa sawit alias
crude palm oil (CPO) dinilai terkerek dari sentimen bulan Ramadan dan Lebaran 2024. PT Sampoerna Agro Tbk (
SGRO) mengakui ada peningkatan permintaan di bulan Ramadan dan Lebaran. Meskipun begitu, Head of Investor Relation Sampoerna Agro, Stefanus Darmagiri tidak menyampaikan angka pasti berapa jumlah kenaikan permintaan dan penjualan selama periode itu. Di sisi lain, produksi CPO SGRO di kuartal I 2024 diprediksi lebih rendah dari kuartal IV 2023. Hal ini sejalan dengan produksi CPO nasional yang secara historis memiliki tren yang sama setiap awal tahun.
“Namun SGRO optimistis dapat meningkatkan produksi pada kuartal kedua dan ketiga, sehingga diharapkan produksi CPO masih dapat bertumbuh pada tahun 2024 ini,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (19/4).
Baca Juga: Begini Kinerja Emiten CPO Selama Periode Ramadan dan Lebaran 2024 PT Triputra Agro Persada Tbk (
TAPG) juga mencatatkan kenaikan permintaan pada periode Ramadan dan Lebaran 2024. Sekretaris Perusahaan TAPG Joni Tjeng mengatakan, Perseroan mengalami peningkatan permintaan hingga 12% dan penurunan stok CPO hingga 19% pada perusahaan anak di bulan Maret 2024 dibandingkan bulan sebelumnya. Ini seiring dengan peningkatan permintaan menjelang bulan Ramadan dan Lebaran. “Proporsi penjualan CPO pada bulan Maret 2024 mencapai 36% pada perusahaan anak dibandingkan penjualan kuartal I 2024,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (19/4). Analis Phillip Sekuritas Marvin Lievincent melihat, di periode Ramadan dan Lebaran lalu, terjadi penurunan harga CPO, mengingat stok yang berangsur-angsur pulih. Selain itu, ada penurunan daya beli secara global yang mengakibatkan turunnya harga CPO untuk saat ini. “Namun, industri CPO di tahun ini bisa pulih seperti tahun-tahun sebelumnya,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (19/4). Marvin merekomendasikan beli untuk saham LSIP dengan target harga Rp 1.155 per saham.
Baca Juga: Meski Ada Sejumlah Tantangan, Harga CPO Diramal Akan Tetap Positif hingga Akhir Tahun Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Rizkia Darmawan menilai, stok CPO akan menurun di periode Ramadan dan Lebaran. Hal ini disebabkan oleh produksi yang turun dan permintaan minyak goreng yang naik. Hal ini dilihat Darma bisa mempengaruhi positif penjualan emiten. “Namun, translasi sentimen tersebut terhadap kinerja keuangan emiten bergantung oleh seberapa banyak kenaikan harga dan permintaan, sehingga dapat menutupi pertumbuhan produksi,” ujarnya kepada Kontan, Jumat (19/4). Darma pun merekomendasikan
trading buy untuk AALI dan LSIP dengan target harga masing-masing Rp 7.300 per saham dan Rp 950 per saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati