KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fase pemulangan jemaah haji maskapai Garuda Indonesia ke Tanah Air kembali diwarnai penundaan atau
delay. Penundaan keberangkatan berlangsung cukup lama, hingga 12 jam. Mengutip laman
Kemenag.go.id, jemaah kelompok terbang (kloter) 3 Embarkasi Kualanamu (KNO 03) seharusnya berangkat pukul 18.00 Waktu Arab Saudi. Posisi jemaah sejak Selasa siang, 25 Juni 2024, sudah diberangkatkan dari hotel dengan bus menuju Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah. Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan pihaknya terus meningkatkan koordinasi intensif bersama berbagai
stakeholder penerbangan Haji, khususnya otoritas Bandara Arab Saudi dan Kementerian Agama.
Hal itu dilakukan untuk memastikan kelancaran operasional fase pemulangan Jemaah Haji 2024, khususnya terkait dengan langkah mitigasi dalam mengantisipasi adanya keterbatasan slot penerbangan di bandara Arab Saudi.
Baca Juga: Penerbangan Haji Pesawat Garuda Delay 12 Jam, Jemaah Ungkap Kekecewaan "Garuda Indonesia terus mengoptimalkan berbagai langkah mitigasi dalam menunjang kelancaran operasional penerbangan haji pada fase pemulangan ini melalui koordinasi intensif bersama pemangku kepentingan terkait," kata Irfan dalam keterangan resminya, Kamis (27/6). Adapun komitmen tersebut turut diselaraskan dengan upaya untuk mengoptimalkan mitigasi, termasuk penyediaan kompensasi sesuai ketentuan yang berlaku kepada seluruh jemaah yang terdampak atas penyesuaian jadwal penerbangan pemulangan jemaah ke Tanah Air, dengan fokus utama untuk mengedepankan kenyamanan para jemaah. "Dapat kami sampaikan bahwa pada tahun ini Garuda Indonesia menerbangkan lebih dari 109.156 jemaah, di mana untuk menerbangkan para jemaah tersebut termasuk untuk memulangkan para jemaah ke Tanah Air diperlukan sekitar 586 kloter penerbangan," sambungnya. Irfan melanjutkan bahwa penerbangan haji merupakan operasional penerbangan yang kompleks. Karena itu, Garuda Indonesia telah melaksanakan koordinasi bersama
stakeholders pelaksanaan haji jauh-jauh hari, di mana melalui koordinasi tersebut, otoritas bandara menyampaikan bahwa terdapat 68 slot penerbangan yang tidak dapat dipenuhi sesuai permintaan Garuda Indonesia mengingat adanya perubahan kebijakan pengaturan slot di bandara Arab Saudi. Berkenaan dengan perubahan tersebut, Garuda Indonesia yang juga didukung oleh Kementerian Agama terus melaksanakan negosiasi bersama pihak GACA dan hingga kini terdapat penyesuaian jumlah slot yang harus disesuaikan turun menjadi sekitar 46 dari 68 slot penerbangan sebelumnya. Terkait dengan dampak dari penyesuaian jadwal tersebut, Garuda Indonesia memastikan bahwa perusahaan berkomitmen untuk bertanggung jawab dengan menyiapkan fasilitas tambahan berupa akomodasi,
meals, dan transportasi yang seluruh biayanya akan ditanggung oleh Garuda Indonesia. "Dapat kami pastikan bahwa hingga saat ini Garuda Indonesia terus melaksanakan diskusi dan komunikasi dengan
stakeholders penerbangan Haji termasuk Kementerian Agama dan GACA untuk memastikan kelancaran operasional penerbangan pemulangan jemaah haji ke Tanah Air hingga 21 Juli 2024 mendatang," ungkapnya.
Baca Juga: Ubah Rute Kepulangan 46 Kloter, Garuda Indonesia Repotkan Jemaah dan Petugas Berkenaan dengan berbagai masukan dan sorotan yang disampaikan pemangku kepentingan terkait mengenai kelancaran operasional haji, Irfan memastikan akan terus melakukan berbagai
improvement aspek operasional guna memastikan aspek ketepatan waktu layanan penerbangan haji senantiasa terjaga.
"Tidak dapat dipungkiri terdapat beberapa catatan krusial keterlambatan penerbangan pada keberangkatan sejumlah kloter menuju Tanah Air. Kami memohon maaf karena tidak memberikan jawaban dan tanggapan mengenai berita yang muncul di publik dan media, karena kami berupaya untuk meminimalisir polemik berkepanjangan tersebut dan kami akan lebih memfokuskan diri dalam memastikan proses percepatan
corrective actions berjalan dengan lancar," ujarnya. Melalui kesempatan ini, Garuda Indonesia menyampaikan permohonan maaf kepada para jemaah haji yang terdampak atas penyesuaian jadwal penerbangan pada fase pemulangan ini, termasuk kepada berbagai
stakeholder layanan Haji utamanya Kementerian Agama RI. "Kami berkomitmen untuk terus memastikan kelancaran operasional penerbangan haji berjalan dengan maksimal khususnya dengan senantiasa mengedepankan aspek keselamatan penerbangan," pungkasnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .