Ada perubahan nama jabatan di BTN, apa fungsinya?



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) menyatakan jumlah kursi Direksi dikurangi dari sebelumnya sembilan kursi menjadi delapan kursi.

Dalam keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) posisi Direksi BTN antara lain menjadi sebagai berikut;

Baca Juga: Dipimpin Pahala Mansury, tiga mantan bankir Bank Mandiri berlabuh ke Bank BTN


Direktur Utama : Pahala Nugraha Mansuri Direktur Consumer & Commercial Lending : Hirwandi Gafar Direktur Finance, Planning, & Treasury : Nixon L. P. Napitupulu Direktur Legal, Human Capital, & Compliance: Yossi Istanto Direktur Remidial and Wholesale Risk : Elisabeth Novie Riswanti Direktur Operation, IT & Digital Banking : Andi Nirwoto Direktur Enterprise Risk Management, Big Data & Analityc : Setyo Wibowo Direktur Distribution & Ritel Funding : Jasmin

Baca Juga: BRI Agro gelar RUPSLB, ini hasilnya

Dalam konferensi persnya, Direktur Finance, Planning & Treasury BTN Nixon L.P Napitupulu menjelaskan memang ada perubahan tata nama alias nomenklatur pada beberapa jabatan Direktur.

Pertama, posisi Direktur Consumer and Commercial Lending kini disepakati oleh RUPSLB menjadi satu. Sebelumnya, BTN memiliki dua Direktur untuk bidang tersebut yakni Direktur Konsumer dan Direktur Komersial.

"Mungkin ini arahan pemegang saham supaya lebih terkoordinasi dari sisi kredit konstruksi dan kredit pemilikan rumah (KPR). Sehingga keputusan kredit bisa lebih cepat," katanya di Jakarta, Rabu (27/11).

Baca Juga: Rombak manajemen, Pahala Mansury resmi nakhodai Bank BTN

Kedua, Direktur Operation, IT and Digital Banking, keputusan ini dilakukan lantaran BTN memang tengah berupaya untuk mendorong pemanfaatan teknologi digital. Salah satunya untuk menggawangi rencana bisnis penggalangan dana murah alias tabungan agar lebih efektif dan efisien.

Ketiga, ada pula jabatan Enterprise, Risk Management, Big Data & Analytics. Menurut Nixon, jabatan tersebut merupakan yang baru di industri perbankan Tanah Air.

Bank bersandi saham BBTN ini menilai posisi tersebut sudah sesuai dengan arah bisnis perseroan ke depan yakni masuk ke sub segmen konsumer lain dengan mengandalkan big data. "Mungkin ke depan akan lebih banyak perubahan di sektor digital BTN," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .