Ada Pilkada, Deretan Emiten Ini Siap Menadah Berkah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Momentum pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak tampaknya dapat mendongkrak kinerja sejumlah emiten di bursa. 

Founder Stocknow.id Hendra Wardana mengatakan selama periode Pilkada, sering kali terdapat peningkatan belanja masyarakat yang dipicu oleh kampanye politik, perayaan, dan aktivitas sosial. Hal ini berdampak positif terhadap emiten yang bergerak di sektor barang konsumsi, seperti makanan, minuman, dan produk rumah tangga yang biasanya mengalami lonjakan penjualan.

Di antara emiten yang paling terdampak, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) merupakan contoh yang kuat karena produk mereka banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. 


Selain itu, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) juga diharapkan merasakan efek positif dari meningkatnya konsumsi, mengingat popularitas produknya di pasar. 

"Selain sektor konsumer, sektor lain yang bisa terpapar sentimen Pilkada meliputi sektor ritel dan layanan yang juga dapat menikmati peningkatan pengunjung dan transaksi selama periode ini," kata Hendra kepada Kontan, Selasa (8/10).

Baca Juga: IHSG Menguat 0,71%, Cek Proyeksi dan Rekomendasi Saham untuk Rabu (9/10)

Hendra menerangkan, investor dan pelaku pasar biasanya mencermati momentum Pilkada dengan memantau tren konsumsi, laporan keuangan emiten, serta sentimen pasar yang lebih luas. 

"Mereka akan memperhatikan informasi dan analisis terkait calon pemimpin yang diusung karena kebijakan yang diusulkan bisa memengaruhi daya beli masyarakat," ujarnya.

Momen ini sering dimanfaatkan untuk melakukan trading jangka pendek, mengingat sentimen pasar yang mungkin berubah-ubah seiring dengan perkembangan kampanye.

Hendra merekomendasikan untuk buy saham UNVR dan ICBP dengan target harga masing-masing Rp 2.600 dan Rp 12.800. Selain itu, ia juga merekomendasikan untuk mencermati MYOR dengan di target harga Rp 3.000.

"Target-target harga ini didasarkan pada proyeksi peningkatan konsumsi yang signifikan selama periode Pilkada, yang diharapkan dapat memberikan dorongan positif terhadap kinerja keuangan dan harga saham emiten-emiten tersebut," jelasnya.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus memaparkan sektor yang terdampak positif dari adanya Pilkada ialah sektor consumer non-cyclical, consumer cyclical, telekomunikasi dan perbankan. 

Nico merinci, kinerja emiten konsumer bisa cerah karena meningkatnya konsumsi dan daya beli ketika Pilkada, ditambah lagi dengan adanya pemangkasan tingkat suku bunga.

Baca Juga: Peran BUMN Makin Krusial dalam Memperkuat Perekonomian Nasional

Selain itu, pertambahan jumlah uang beredar selama Pilkada tentu akan memengaruhi peningkatan transaksi di lembaga keuangan. Kemudian, semakin semaraknya permintaan data internet, maka emiten telekomunikasi akan menjadi pilihan karena naiknya permintaan data internet tersebut.

Senada, Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia, Abdul Azis Setyo Wibowo melihat momen Pilkada dapat memengaruhi daya beli masyarakat. Jika kondisi daya beli naik signifikan, maka ini akan berdampak ke emiten konsumer.

"Emiten seperti ICBP ataupun MYOR ini bisa terdampak dari momentum Pilkada. Selain emiten konsumer, emiten seperti rokok ataupun media bisa jadi terdampak tetapi juga perlu dilihat bagaimana konsumsi masyarakat bisa naik," jelasnya.

Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta mengatakan Pilkada ini secara serentak dapat meningkatkan government spending, sehingga konsumsi domestik bisa menguat. 

"Apalagi pertumbuhan ekonomi Indonesia ditopang konsumsi domestik. Seharusnya ini bisa memberikan katalis positif terhadap kinerja penjualan sejumlah emiten," ucap Nafan kepada Kontan, Selasa (8/10).

 
BBCA Chart by TradingView

Nico merekomendasikan untuk mencermati saham BBCA dengan target harga (Rp 11.600), BBRI (Rp 5.800), INDF (Rp 8.000), ICBP (Rp 13.750), MYOR (Rp 2.980), AMRT (Rp 3.500), MAPI (Rp 1.900), TLKM (Rp 3.900) dan EXCL (Rp 2.900).

Azis merekomendasikan untuk trading buy MYOR dan ICBP dengan target harga masing-masing Rp 3.100 dan Rp 12.875.

Selanjutnya: Freeport Ungkap Konsumsi Katoda Tembaga di Indonesia Masih Kecil

Menarik Dibaca: Agritech Koltiva Bantu Rantai Pasokan Produk Pertanian Bisa Terlacak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari