Ada potensi kelebihan pasokan, Kementerian ESDM incar ekspor listrik Singapura



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengincar peluang mengekspor listrik ke Singapura menyusul kondisi surplus listrik.

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, dengan kehadiran proyek 35 GW beberapa tahun mendatang maka ada potensi kelebihan pasokan terlebih melihat kondisi serapan listrik yang justru menurun.

"Ini sebabkan adanya bottleneck, sedang dipikirkan upaya untuk atasi. Singapura butuh listrik, bisa tidak kita sambung masuk Asean Grid dari Sumatra ke Malaysia," kata Arifin dalam Rapat Kerja bersama Komisi VII DPR RI, Selasa (19/1).


Baca Juga: Dari hulu hingga hilir, Indonesia kebut pengembangan ekosistem kendaraan listrik

Arifin menjelaskan, demi meningkatkan konsumsi, selain opsi ekspor pemerintah berencana mempercepat interkoneksi antar pulau. Dengan demikian,daerah yang memiliki pasokan listrik berlebih dapat menyuplai listrik ke daerah lain yang membutuhkan listrik.

Langkah lainnya dengan merelokasi pembangkit uzur berusia di atas 20 tahun dan 30 tahun.

"Direlokasi ke tempat yang lebih membutuhkan seperti yang punya potensi smelter. Dengan batubara maka cost murah sehingga industri lebih kompetitif," kata Arifin.

Ia melanjutkan, langkah lainnya yakni mendorong pemanfaatan kompor listrik dan kendaraan listrik.

Sejumlah rencana ini nantinya menrut Arifin bakal dimasukkan ke dalam RUPTL PLN yang tengah disusun.

Selanjutnya: Permintaan gas bumi untuk sektor kelistrikan diprediksi stagnan 10 tahun ke depan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi