KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia terus mengalami kenaikan kasus Covid-19, per 23 Januari kasus terbaru Covid-19 bertambah 2.925 kasus, menjadi 18.891 kasus aktif. Selain itu, secara kumulatif, kasus omicron yang diumumkan pemerintah juga sudah mencapai 1.161 kasus yang mayoritas kasus berasal dari pelaku perjalanan luar negeri (PPLN). Kenaikan kasus ini memunculkan beberapa pertanyaan, seperti pengaruhnya terhadap bisnis di Indonesia.
Sekretaris Jendera Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran mengungkapkan, bahwa kenaikan kasus di Indonesia saat ini belum berdampak pada bisnis perhotelan. Menurutnya, selagi belum ada pembatasan signifikan, maka dampaknya juga belum banyak. Baca Juga: Mengapa Kasus Omicron Meningkat? Ini Jawaban Sri Mulyani “Jadi gini yang harus pahami kita, habis natalan itu urat nadinya pergerakan orang, nah kalau kembali kita bahas masalah dengan kenaikan omicron ini, intinya selama pembatasan tidak dilakukan, maka dampaknya tidak akan signifikan,” katanya kepada Kontan, Senin (24/1). Ia juga menilai saat ini biaya perjalanan atau cost of traveling yang sebelumnya menjadi hambatan pelaku perjalanan sudah lebih murah, karena tes antigen dan PCR sudah turun harganya.