Ada potensi penguatan IHSG dari window dressing



JAKARTA. Pada momen akhir tahun fenomena window dressing kerap dilakukan emiten dan manajer investasi untuk memoles kinerja mereka. Meskipun kondisi pasar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belum bergairah sejak Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Fed menaikan suku bunga acuan, namun geliat window dressing tetap terasa.

Kepala Riset Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo menyampaikan, meskipun kondisi pasar masih cukup hati-hati, namun sejak seminggu terakhir ada pergerakan. Sejumlah saham sektor konstruksi dan saham-saham BUMN melakukan right issue.Ini menunjukan upaya emiten untuk kembali naik.

"Kita lihat pergerakan IHSG di Senin (19/12). Tapi kalau lihat adanya right issue dan upaya-upaya lainnya, kemungkinan ada window dressing terutama untuk saham-saham sektor kontruksi," ujar Satrio kepada KONTAN, Minggu (18/12).


Direktur Investa Saran Mandiri, Hans Kwee juga menyampaikan peluang untuk terjadinya window dressing itu ada. Hal ini setelah kekhawatiran terhadap kenaikan Fed funds rate sudah menurun. "Masih ada ruang kenaikan window dressing," katanya.

Satrio memprediksi hingga akhir tahun IHSG akan berada pada level 5.200 dengan rekomendasi buy on weakness. Sedangkan untuk tahun depan prediksinya IHSG mencapai 6.300.

Adapun Hans memprediksi hingga akhir tahun ini IHSG akan ada pada posisi 5.350-5.400 dengan rekomendasi buy. Sedangkan untuk posisi IHSG di tahun depan prediksnya di kisaran 5.800-6.100.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini