KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ada potensi koreksi tipis pada Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) hari ini, Rabu (25/1). Potensi penurunan IHSG terjadi setelah kemarin IHSG melemah 0,20% atau 14,08 poin ke level 6.860,85. Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Alrich Paskalis Tambolang menilai, secara teknikal Stochastic RSI berada pada
overbought area. Bersamaan dengan hal tersebut, terbentuk pola
spinning top yang menjadi indikasi potensi koreksi lanjutan. Dengan demikian, waspadai koreksi dengan
pivot di 6.800 dan
support kuat terdekat di 6740 (MA20). "IHSG akan berada di level
resistance 6.880 dan
support 6.740," tuturnya.
Alrich menjelaskan koreksi tersebut lebih sebagai koreksi wajar untuk keluar dari
overbought area. Mengingat dari eksternal, mayoritas indeks global dan regional masih cenderung menguat hingga Selasa sore (24/1). Baca Juga:
IHSG Turun 0,20% ke 6.860 Hingga Tutup Pasar Selasa (24/1), Sektor Teknologi Melesat Menurut Alrich sentimen positif utama berasal dari ekspektasi pemulihan permintaan Tiongkok dan dukungan dari penjabat The Fed terkait perlambatan kenaikan suku bunga acuan di FOMC Februari 2023. Pada perdagangan Rabu (25/1), Alrich merekomendasikan beberapa saham yang dapat cermati pelaku pasar pada saham-saham yang tidak berada dalam area
overbought, seperti
BSDE,
TLKM,
CPIN,
ACES, dan
BIPI. Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya mengatakan pernyataan IMF tentang kondisi ekonomi global yang lebih baik dari perkiraan menjadi sentimen positif dan memberi optimisme di bursa saham. "Seperti, penurunan inflasi di berbagai negara, pembukaan ekonomi Cina, dan pasar tenaga kerja yang dapat bertahan setelah kenaikan suku bunga The Fed yang agresif," kata Cheril kepada Kontan.co.id, Selasa (24/1).
Baca Juga: IHSG Melorot ke 6.860 Selasa (24/1), GOTO, MDKA, UNVR Paling Banyak Net Buy Asing Selain itu, pelaku pasar sedang bersikap hati-hati menjelang FOMC Bank Sentral AS di pekan depan. Cheril menambahkan penguatan nilai tukar rupiah ke level tertinggi sejak September 2022 seiring melemahnya indeks Dollar turut jadi sentimen positif.
"Karena ekspektasi The Fed yang mengurangi agresivitasnya sehingga indeks dolar turun ke level terendah selama 8 bulan terakhir," tutur Cheril. Di sisi lain, sentimen pekan ini cenderung sepi seiring masih liburnya bursa saham di sebagian wilayah Asia. Cheril memperkirakan pada perdagangan Rabu (25/1), IHSG justru berpotensi konsolidasi menguat dengan bergerak dalam kisaran 6.800-6.900. Selain itu, pelaku pasar dapat mencermati saham
EMTK,
BUKA, dan
BUMI.
Baca Juga: Asing Hengkang dari Bursa Saham, Potensi January Effect Pupus Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati