KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Persatuan Insinyur Indonesia (PII) menyebut visi Indonesia lima tahun ke depan yang memfokuskan pada pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM), merupakan panggilan kepada para insinyur untuk berkarya lebih besar lagi. Karena itu, karya-karya keinsinyuran dinilai harus menjadi manfaat bagi orang lain. “Ketika seruas jalan tol bisa membuat seorang ayah lebih cepat pulang ke rumah, ketika sebuah bendungan bisa membuat ribuan petak sawah tak lagi kekurangan air, ketika kereta cepat bisa mempermudah hidup jutaan penggunanya,” kata Ketua Umum PII Heru Dewanto dalam keterangannya, Rabu (11/9). Baca Juga: Pesawat R80, impian BJ Habibie yang belum terwujud
Di gelaran Konferensi Organisasi Insinyur se-ASEAN ke-37 (Cafeo37) di JIEXPO, Heru yang juga Chairman ASEAN Federation of Engineering Organizations (AFEO) pun mengamini pernyataan Presiden Jokowi bahwa perubahan ke depan semakin cepat, dan revolusi teknologi bergerak melesat. “Kami menyadari sumber daya manusia unggul menjadi kunci penting dari perubahan itu, karena inovasi yang hebat tidak akan lahir dari para medioker. Ini bukan hal mudah,” ujarnya. Heru menilai mencetak SDM unggul harus dimulai dari sebuah database sehingga peta kekuatan diketahui, sebelum membuat sebuah peta jalan yang terintegrasi menuju tujuan bersama. Heru melanjutkan PII sedang membuat database keinsinyuran, setelah Presiden menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2019 tentang Peraturan Pelaksanaan UU Nomor 11 Tahun 2014 tentang Keinsiyuran.