KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fungsi intermediasi perbankan sedikit melandai di Juli 2021 seiring dengan adanya penerapan PPKM. Bila pada Juni 2021, kredit perbankan tumbuh 0,59% year on year (yoy) menjadi Rp 5.582 triliun, di Juli 2020 hanya naik 0,5% yoy menjadi Rp 5.563,7 triliun. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mencatat rasio intermediasi makroprudensial (RIM) di level 79,39% pada Juli 2021. Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto mengaku RIM tersebut melandai sejak kuartal II, seiring dengan adanya geleombang kedua pandemi serta pemberlakuan PPKM.
“Namun BRI optimistis dapat membalikkan kondisi agar penyaluran kredit kembali meningkat, strateginya ada dua. Pertama, membangun ketahanan terhadap kesehatan. Salah satu upaya konkret BRI adalah membantu program vaksinasi pemerintah,” ujar Aestika kepada Kontan.co.id pekan lalu. Ia menambahkan, BRI telah melakukan program vaksinasi gotong royong untuk karyawan dan keluarga pekerja. Selain itu BRI ikut membantu program vaksinasi di daerah terluar, terpencil dan terjauh bahkan dengan memanfaatkan Teras Kapal BRI. Dengan gencarnya program vaksinasi tentu BRI berharap segera tercipta herd immunity. Baca Juga: Tingkat efisiensi perbankan masih meningkat “Kedua, BRI terus memacu pertumbuhan kredit secara selektif. Tantangan dalam menghadapi krisis akibat pandemi di dunia perbankan adalah menumbuhkan kredit. Mengingat permintaan kredit yang masih terbatas, dikarenakan daya beli masyarakat dan konsumsi rumah tangga yang belum sepenuhnya pulih,” tambahnya.