KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fungsi intermediasi perbankan dalam menyalurkan kredit bisa terganggu oleh penerapkan PPKM darurat. Fungsi perbankan dalam menyalurkan kredit terhadap likuiditas yang dimiliki bisa diukur melalui rasio intermediasi makroprudensial (RIM). Semakin tinggi nilainya, maka bank semakin optimal menyalurkan kredit. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) mencatatkan RIM di level 82,55% per Mei 2021. Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto bilang angka ini meningkat dibandingkan dengan RIM BRI pada posisi akhir Desember 2020 sebesar 80,03% “Dengan adanya pemberlakuan PPKM darurat, BRI melihat adanya potensi untuk penurunan RIM akibat melambatnya aktivitas ekonomi masyarakat. Namun dengan pemberlakuan terbatas di kota-kota tertentu serta pemberlakuan hingga 20 Juli, BRI optimistis penyebaran pandemi bisa segera melandai dan ekonomi menggeliat kembali,” ujar Aestika kepada Kontan.co.id pada pekan lalu.
Ada PPKM darurat, BRI lihat ada potensi penurunan rasio intermediasi makroprudensial
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fungsi intermediasi perbankan dalam menyalurkan kredit bisa terganggu oleh penerapkan PPKM darurat. Fungsi perbankan dalam menyalurkan kredit terhadap likuiditas yang dimiliki bisa diukur melalui rasio intermediasi makroprudensial (RIM). Semakin tinggi nilainya, maka bank semakin optimal menyalurkan kredit. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) mencatatkan RIM di level 82,55% per Mei 2021. Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto bilang angka ini meningkat dibandingkan dengan RIM BRI pada posisi akhir Desember 2020 sebesar 80,03% “Dengan adanya pemberlakuan PPKM darurat, BRI melihat adanya potensi untuk penurunan RIM akibat melambatnya aktivitas ekonomi masyarakat. Namun dengan pemberlakuan terbatas di kota-kota tertentu serta pemberlakuan hingga 20 Juli, BRI optimistis penyebaran pandemi bisa segera melandai dan ekonomi menggeliat kembali,” ujar Aestika kepada Kontan.co.id pada pekan lalu.