Ada PPKM, transaksi Brizzi di semester I-2021 turun 2,54% yoy



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Situasi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung membuat pemerintah kembali memperpanjang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), yang juga berdampak pada seluruh sektor bisnis. Salah satunya adalah bisnis uang elektronik chip based dari sektor perbankan.

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) mencatatkan, realisasi uang elektronik BRI atau akrab disebut Brizzi per Juni 2021 tercatat mencapai 20,1 juta pengguna dengan 183,81 juta transaksi. Dari jumlah tersebut, sales volume mencapai Rp 5,04 triliun. 

“Dari sisi transaksi secara year on year (yoy) turun sebesar 2,54%. Namun, secara sales volume meningkat sebesar 14,97% yoy,” kata Direktur Konsumer BRI Handayani kepada Kontan.co.id, Senin (26/7).


Handayani menambahkan, perbankan pelat merah ini telah menyiapkan sejumlah strategi untuk bisa mendongkrak bisnis uang elektronik Brizzi. 

Baca Juga: Kasus Covid-19 naik, bank penerbit uang elektronik berbasis kartu atur strategi

 
BBRI Chart by TradingView

“Antara lain dengan optimalisasi akseptasi transaksi di minimarket, supermarket, dan beberapa merchant yang tiket size-nya sesuai, yang telah bekerjasama yang saat ini tetap buka untuk melayani masyarakat,” jelas dia.

Tak hanya itu, BRI melalui Brizzi juga menginisiasi partnership baru dalam hal akseptasi Brizzi untuk penyaluran LPG bersubsidi. Handayani juga bilang bahwa BRI memperluas kerjasama akseptasi di lokasi-lokasi perparkiran yang ada di seluruh Indonesia.

“Di samping itu, Brizzi juga mendukung akseptasi di ruas-ruas jalan tol baru yang akan beroperasi di tahun 2021, dan perluasan akseptasi Brizzi di penyeberangan laut dan antar pulau yang dikelola oleh ASDP,” tambah Handayani.

Dengan realisasi yang sudah ada dan berjalan saat ini, Handayani menjelaskan terkait target pertumbuhan Brizzi hingga akhir tahun 2021 adalah sebesar 23 juta pengguna dan 300 juta transaksi.

Selanjutnya: Bank mulai terapkan tarif MDR 0,5% pada transaksi uang elektronik berbasis kartu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari