KONTAN.CO.ID - Jakarta - Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) ditutup menguat 2,90% di level Rp71/saham pada penutupan perdagangan Senin ini 23 Desember 2024. Analis memandang saham GOTO berpotensi memberikan imbal hasil yang menarik bagi investor. Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, saham GOTO sudah naik 39,22% dalam 6 bulan terakhir. Analis pasar modal pun menyoroti valuasi saham GOTO yang dinilai masih relatif terdiskon dan berpotensi memberikan imbal hasil menarik. Apalagi ada tren pergerakan harga saham perusahaan teknologi raksasa di Kawasan Asia Tenggara meningkat di semester II-2024.
Tren kenaikan harga saham perusahaan teknologi Asia Tenggara belakangan ini didukung sentimen kebijakan moneter yang lebih akomodatif yakni pemangkasan suku bunga acuan dan perbaikan profitabilitas. Analis Riset Ciptadana Sekuritas, Gani, mengatakan tiga perusahaan teknologi yakni Sea Ltd, Grab Holdings dan GoTo memang konsisten mencatatkan perbaikan profitabilitas terutama dari sisi operasionalnya. Namun menurut dia, dibandingkan dengan Sea dan Grab secara historis, kenaikan harga saham GOTO masih relatif terbatas sehingga memberikan potensi upside yang lebih tinggi. Mengutip data BEI, sejak 3 Juni sampai 20 Desember 2024, harga saham GOTO naik 7,8% dari harga Rp64 per saham ke Rp69 per saham. Namun harga saham GOTO sempat menyentuh level tertinggi intraday di Rp81 per saham. “Koreksi harga saham GOTO belakangan ini memang cenderung sejalan dengan kinerja pasar saham Indonesia yang sedang mengalami pelemahan yang lebih banyak dipengaruhi oleh sentimen temporer. Namun dari sisi fundamental dan prospek, GOTO masih solid,” kata Gani. Dia malah melihat bahwa koreksi harga saham GOTO di saat kinerja keuangannya semakin solid justru membuat valuasi GOTO semakin atraktif dibandingkan dengan peers di industri teknologi. Konsensus analis menetapkan target harga saham GOTO di Rp87 per saham. “Bahkan beberapa analis menaikkan target price sampai ke Rp100 per saham. Artinya ada potensi upside setidaknya 26-45% dari harga penutupan terakhir.” Bahkan menurut Gani, jika dibandingkan dengan kompetitor seperti Sea dan Grab yang harga sahamnya sudah naik signifikan membuat harga sahamnya sudah semakin mendekati nilai wajarnya sehingga potensi upside-nya lebih terbatas. “Uptrend saham peers teknologi sudah ter-priced-in. Ruang upside saham GOTO masih lebih tinggi sehingga lebih atraktif untuk investor” tambah Gani. Sebelumnya, salah satu yang mendorong kenaikan harga saham GOTO ialah aksi pembelian kembali alias buyback saham. Pada November 2024, GOTO telah melakukan buyback 2.606.837.200 saham. Sejak memperoleh persetujuan pemegang saham pada 11 Juni 2024, secara akumulasi GOTO sudah merealisasikan buyback atas 2.606.837.200 saham. Di sisi lain, Abdul Azis, Analis Riset dari Kiwoom Sekuritas juga melihat bahwa valuasi saham GOTO dari sisi rasio Price to Book Value (PBV) 2,6 kali sementara rata-rata kompetitor di kisaran 5,4 kali, sehingga valuasi GOTO masih sangat murah. Secara simulasi, katanya, “Jika saham GOTO mendekati valuasi peers, tidak usah sampai 5x PBV tetapi dengan 4x PBV saja maka harga saham GOTO berpotensi mencapai Rp 106 per saham, potensi return lebih dari 50%,” jelas Azis. Selain dari sisi pergerakan harga saham yang masih terbatas dibandingkan dengan peers, Azis melihat katalis positif untuk harga saham GOTO di penghujung tahun adalah perseroan yang on-track untuk mencapai EBITDA grup yang disesuaikan positif di kuartal IV-2024. Dia mengatakan untuk capai EBITDA grup yang disesuaikan impas di tahun 2024, maka GOTO perlu mencapai EBITDA grup yang disesuaikan positif di kuartal IV-2024.
“Ini sangat feasible, karena unit bisnis On-Demand Services (ODS) sudah capai positif 4 kuartal beruntun dan unit bisnis financial technology (fintech) semakin dekati impas bahkan bisa capai positif setahun lebih cepat.”
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Indah Sulistyorini