Ada Produk Baru, Sido Muncul (SIDO) Optimistis Pendapatan Membaik



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) optimistis pada semester kedua 2022 ini penjualan dan laba bersih akan meningkat dibandingkan semester pertama. Hal ini lantaran SIDO akan meluncurkan produk baru pada bulan September 2022 ini. 

“Kami harapkan produk baru ini akan memberikan kontribusi penjualan pada kuartal keempat 2022,” ujar Investor Relations SIDO, Billy Utama dalam paparan Public Expose Live 2022, Jumat (15/9). 

Di samping itu, Sido Muncul juga akan menambah negara ekspor pada kuartal kedua 2022 terutama ke China, Ghana, dan Kenya. Produk yang akan dipasarkan yakni Tolak Angin serta produk suplement herbal


Baca Juga: Pendapatan Sido Muncul (SIDO) Turun 2,6% pada Semester I, Ini Penjelasan Manajemen

Sido Muncul tetap yakin mengejar target meski kinerja semester pertama tahun ini turun. Emiten jamu ini mencatatkan penjualan sebesar Rp 1,61 triliun per Juni 2022, turun 2,6% secara tahunan dari Rp 1,65 triliun per Juni 2021. Penurunan dari sisi penjualan disebabkan karena adanya perubahan belanja masyarakat sejak dua bulan terakhir. 

“Semuanya berubah dengan cepat sejak 2 bulan terakhir. Perilaku dan fokus pelanggan beralih ke makanan pokok karena harga makanan terus meningkat pasca Ramadan 2022,” ujar Billy. 

Billy melanjutkan, penurunan daya beli masyarakat dan pelanggan khususnya masyarakat yang memiliki pendapatan rendah dan menengah memilih untuk mengalokasikan kembali pengeluaran mereka sebagian besar untuk makanan, listrik, dan bahan bakar. Hal ini kemudian turut berdampak pada penurunan penjualan SIDO dalam semester I-2022 ini.

Baca Juga: Penyerapan Capex Sido Muncul (SIDO) di Semester I-2022 Masih di Bawah Rp 100 miliar

Secara konsolidasi, penjualan SIDO tercatat turun hampir 3% yoy karena rendahnya permintaan di pasar domestik untuk Herbal dan F&B. Sementara itu, segmen Farmasi naik 17% dengan permintaan yang stabil. Dari sisi bisnis internasional SIDO masih mencatatkan kenaikan penjualan hingga 80%. 

“Margin kotor kami lebih rendah 3% dari tahun sebelumnya, hal ini terutama didorong oleh volume penjualan yang lebih rendah. Sementara harga bahan baku masih stabil tinggi dari kuartal sebelumnya,” sambung Billy. 

Berdasarkan laporan keuangan Sido Muncul, emiten jamu ini merincikan raihan penjualan tersebut didapatkan dari penjualan jamu herbal dan suplemen yang turun sebesar 6,85% secara tahunan menjadi Rp 988,73 miliar hingga Juni 2022 dari sebelumnya Rp 1,06 triliun. 

Baca Juga: Sido Muncul (SIDO) Dorong Penjualan ke Pasar Ekspor

Kemudian segmen penjualan makanan dan minuman  naik 3,53% menjadi Rp 544,82 miliar. Serta pendapatan dari farmasi tercatat mencapai Rp 78,55 miliar. 

Dari sisi beban pokok penjualan SIDO tercatat naik dari Rp 724,71 miliar di periode Januari sampai Juni 2021 menjadi Rp 757,61 miliar pada periode yang sama di tahun ini. 

Untuk itu, perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp 445,59 miliar di sepanjang semester pertama 2022. Jumlah ini masih lebih kecil dari sebelumnya Rp 502 miliar di semester pertama 2021. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati