KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selama masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) diimplementasikan, jumlah pengemudi ojek online (ojol) di kawasan Jabodetabek sudah menurun hingga 20% hingga Senin (27/4). Ketua Presidium Nasional Garda Indonesia Igun Wicaksono mengatakan, pengemudi ojek online tersebut rata-rata memutuskan pulang kampung karena kehilangan pendapatan dari kegiatan ojek online. "Sebagian besar dari mereka perantau menjadi pengemudi ojok online di Jabodetabek, lalu mereka tinggal di kontrakan atau kos. Tapi mereka sudah tidak sanggup membayar lagi untuk tempat tinggalnya dan juga sudah kehilangan pendapatan dari operasional ojek online," kata dia saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (27/4).
Ada PSBB di Jabodetabek, jumlah pengemudi ojek online turun 20%
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selama masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) diimplementasikan, jumlah pengemudi ojek online (ojol) di kawasan Jabodetabek sudah menurun hingga 20% hingga Senin (27/4). Ketua Presidium Nasional Garda Indonesia Igun Wicaksono mengatakan, pengemudi ojek online tersebut rata-rata memutuskan pulang kampung karena kehilangan pendapatan dari kegiatan ojek online. "Sebagian besar dari mereka perantau menjadi pengemudi ojok online di Jabodetabek, lalu mereka tinggal di kontrakan atau kos. Tapi mereka sudah tidak sanggup membayar lagi untuk tempat tinggalnya dan juga sudah kehilangan pendapatan dari operasional ojek online," kata dia saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (27/4).