Ada PSBB, penjualan Mie Sedaap meningkat



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Permintaan mie instan mengalami kenaikan  seiring berkurangnya aktivitas masyarakat di tengah pandemi virus corona (Covid-19). Hal ini turut dirasakan oleh produsen Mie Sedaap, PT Sayap Mas Utama (Wings Group).

Senior Brand Manager Noodles Sayap Mas Utama (Wings Group) Mita Ardiani mengatakan, kenaikan permintaan mie instan sudah mulai dirasakan perusahaan sejak pertengahan Maret 2020 lalu ketika pandemi pertama kali merebak di Indonesia. Gejala ini terjadi secara merata di seluruh jangkauan penjualan produk mie instan Wings Group.

“Kami menilai bahwa hal tersebut dipicu oleh kebiasaan baru masyarakat yang memilih untuk #dirumahaja berkreasi dengan masakan dan mie instan merupakan salah satu bahan makanan yang paling mudah dijangkau dan praktis untuk dimasak,” kata Mita kepada Kontan.co.id, Senin (22/6).


Baca Juga: Sayap Mas Utama (Wings Group) pastikan tidak ada kenaikan harga jual mie instan

Apa yang dialami oleh Wings Group mengkonfirmasi temuan Badan Pusat Statistik. Di mana, pengeluaran rumah tangga untuk pembelian bahan makanan meningkat tajam di masa pandemi virus corona (covid-19).

Tidak tanggung-tanggung, porsinya bahkan sampai mendominasi komposisi pengeluaran rumah tangga dengan porsi sebesar 51%.

Menyikapi kenaikan permintaan ini, Wings Group telah melakukan beberapa upaya agar tetap bisa memenuhi kebutuhan pasar. Seperti, mengerek volume produksi mie instan serta memastikan percepatan pengiriman atau distribusi ke seluruh wilayah di Indonesia. Tujuannya ialah agar produk mie instan perusahaan tidak mengalami kelangkaan serta mudah dijangkau oleh konsumen.

Sampai saat ini, Mita mengaku belum bisa memperkirakan bagaimana proyeksi permintaan mie instan ke depannya pasca adanya relaksasi PSBB. Saat ini, pihak Wings Group sebab pihaknya masih melakukan pemantauan terhadap perkembangan situasi pasar.

“Namun, kami akan tetap berupaya menyediakan produk terbaik bagi seluruh masyarakat Indonesia,” pungkas Mita.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari