KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, kesepakatan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) dapat mengerek Gross Domestic Product (GDP) Indonesia sebesar 0,07%. Selain itu, perjanjian dagang tersebut diproyeksi dapat meningkatkan ekspor Indonesia sebesar US$ 5 miliar pada 2040. “Beberapa kajian ini dilihat dari RCEP, Indonesia akan mengalami peningkatan GDP sebesar 0,07%, peningkatan ekspor sebesar US$ 5 miliar tahun 2040. Sehingga dengan kajian tersebut, positif terhadap perekonomian nasional,” tutur Menko Airlangga dalam konferensi pers, Jumat (31/12). Menurutnya, dampak positif RCEP terhadap Indonesia dilihat dari segi perdagangan barang dan jasa. Diprediksi ekspor jasa akan meningkat di tahun 2026 sebesar US$ 4.748 juta atau Rp 4,7 miliar. Sehingga, ekspor perdagangan jasa juga akan mengalami peningkatan dan juga makin peningkatan ekspor dalam wilayah, jika Indonesia segera meratifikasi RCEP.
Ada RCEP, Ekspor Indonesia Diprediksi Melesat ke US$ 5 Miliar di Tahun 2040
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, kesepakatan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) dapat mengerek Gross Domestic Product (GDP) Indonesia sebesar 0,07%. Selain itu, perjanjian dagang tersebut diproyeksi dapat meningkatkan ekspor Indonesia sebesar US$ 5 miliar pada 2040. “Beberapa kajian ini dilihat dari RCEP, Indonesia akan mengalami peningkatan GDP sebesar 0,07%, peningkatan ekspor sebesar US$ 5 miliar tahun 2040. Sehingga dengan kajian tersebut, positif terhadap perekonomian nasional,” tutur Menko Airlangga dalam konferensi pers, Jumat (31/12). Menurutnya, dampak positif RCEP terhadap Indonesia dilihat dari segi perdagangan barang dan jasa. Diprediksi ekspor jasa akan meningkat di tahun 2026 sebesar US$ 4.748 juta atau Rp 4,7 miliar. Sehingga, ekspor perdagangan jasa juga akan mengalami peningkatan dan juga makin peningkatan ekspor dalam wilayah, jika Indonesia segera meratifikasi RCEP.