Ada Revisi Formula HBA, ABM Investama (ABMM) Siap Jaga Target Produksi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT ABM Investama Tbk (ABMM) menargetkan produksi tahun ini tetap terjaga seiring langkah pemerintah merevisi formula harga batubara acuan (HBA). Direktur ABMM Adrian Erlangga menyambut positif kebijakan pemerintah merevisi formula HBA. Meski demikian, pihaknya belum akan mengubah rencana produksi di tahun ini.

"Dengan formula yang baru seharusnya sudah mendekati harga jual yang terjadi. (Tapi) produksi kita akan tetap," kata Adrian kepada Kontan, Senin (13/3).

Adrian melanjutkan, revisi formula HBA menjadi bentuk dukungan pemerintah bagi pelaku usaha. Apalagi, penyesuaian ini dinilai membuat HBA lebih merefleksikan harga jual riil. Selain itu, Adrian menegaskan, pihaknya siap memenuhi ketentuan royalti yang bakal ditetapkan pemerintah seiring perubahan formula HBA ini.


"Berapa pun royalti yang ditetapkan kami akan bayar," tegas Adrian.

Baca Juga: Golden Energy Mines (GEMS) Sambut Positif Revisi Perhitungan HBA

Kontan mencatat, ABMM membidik target produksi dan penjualan sekitar 12,4 juta ton di sepanjang tahun ini. Target ini lebih rendah dibandingkan tahun 2022 lantaran cadangan batubara tambang ABMM sudah berkurang. 

Pada tahun 2022 lalu, penjualan batubara ABMM mencapai 13,7 juta ton.

Pada formula sebelumnya, HBA diperoleh dari rata-rata indeks Indonesia Coal Index (ICI), Newcastle Export Index (NEX), Global Coal Newcastle Index (GCNC), dan Platt's 5900 pada bulan sebelumnya, dengan kualitas yang disetarakan pada kalori 6.322 kcal per kg GAR, Total Moisture 8%, Total Sulphur 0,8%, dan Ash 15%.

Sementara formula HBA yang baru memakai rata-rata harga jual batubara dua bulan sebelumnya dengan persentase yang berbeda, yaitu 70% pada bulan sebelumnya, dan 30% dua bulan sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi