Ada Rotasi Kinerja Saham, Begini Prospek Sektor Unggulan Saat Ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja sektor yang berubah mendorong terjadinya rotasi saham-saham unggulan di pasar bursa domestik. Sejumlah aliran dana terpantau keluar dan masuk ke beberapa sektor yang berbeda di awal semester II 2023. 

Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani mengatakan, terjadi aliran dana yang berpindah ke sektor energi dan barang baku selama satu bulan terakhir.

“Ini tercermin dari kenaikan harga beberapa emiten di kedua sektor itu sejak sebulan lalu,” kata Arjun kepada Kontan.co.id, Jumat (25/8).


Baca Juga: IHSG Naik 0,52%, Ini Saham Top Gainers & Top Losers Sepekan

Per 18 Agustus 2023, indeks sektor barang baku selama sebulan naik sebesar 7,71%. Lalu, indeks sektor energi naik 7,19% selama sebulan.

Sentimennya adalah harga energi yang melonjak pada bulan Juli. Misalnya harga komoditas seperti minyak mentah, mengalami rebound yang cukup kencang sampai pertengahan bulan ini.

Kenaikan harga komoditas ini disebabkan oleh pemangkasan pasokan minyak mentah dari Arab Saudi di awal bulan Juli yang tak terduga. Lalu, ada sentimen positif dari summer effect di Amerika Serikat (AS). Ada juga harapan terkait pemulihan ekonomi China yang membuat technical rebound pada harga komoditas.

“Sayangnya, sekarang kembali terjadi konsolidasi dan kembali terjadi penurunan,” kata Arjun.

Baca Juga: Begini Proyeksi IHSG dan Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (28/8)

Sementara, indeks sektor teknologi turun sebesar 9,91% dan sektor kesehatan turun 4,5%. “Sentimen negatif untuk sektor teknologi ini karena emiten teknologi big caps, seperti GOTO, masih rugi karena mengalami masalah keuangan dan utang yang cukup besar,” ungkap dia.

Menurut Arjun, kinerja sektor energi dan barang baku akan kembali tertahan jika tidak mendapatkan katalis positif yang jelas, seperti pemulihan ekonomi China. Tetapi dalam jangka pendek, masih ada potensi kenaikan di kedua sektor, setidaknya sampai bulan depan.

“Perlu diingat, emiten energi sangat volatile, karena underlying komoditasnya sangat volatile,” ungkap dia.

Oleh karena itu, Arjun belum merekomendasikan saham apa pun dari sektor energi dan barang baku.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati