KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada hari Kamis (4/7), terdapat 3 emiten yang masuk ke dalam Top Losers LQ45. Saham ARTO, saham INTP, dan saham SMGR alami pelemahan di saat IHSG Menghijau. Saham ARTO mengalami penurunan pada penutupan perdagangan. Saat bursa menutup hari transaksi, harga saham ARTO berakhir di level Rp 2.310 per saham. Dibandingkan dengan penutupan pada hari Rabu (3/7), saham ARTO mengalami penurunan sebesar 3,35% dari harga sebelumnya yang berada di Rp 2.390 per saham. Saham ini dibuka dengan harga yang sama dengan penutupan hari sebelumnya, yaitu Rp 2.390 per saham.
Pada perdagangan hari ini, harga saham ARTO mencapai titik tertinggi di Rp 2.470 dan titik terendah di Rp 2.280. Dalam satu hari perdagangan, harga saham ARTO turun sebesar Rp 80 per saham.
Baca Juga: IHSG Menguat 0,34% ke 7.220 Pada Kamis (4/7), BBRI, MEDC, BUKA Jadi Top Gainers LQ45 Jika investor melihat pergerakan harga saham ARTO sejak tujuh hari yang lalu (27 Juni 2024), ada peningkatan sebesar 5,00% dari harga awal Rp 2.200 per saham. Namun, dibandingkan dengan harga setahun lalu (04 Juli 2023), saham ARTO mengalami penurunan yang signifikan sebesar 33,24% dari harga Rp 3.460 per saham. Lewat data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), total nilai transaksi saham ARTO mencapai Rp 37,90 miliar dengan volume perdagangan sebanyak 159.895 lot. Saham ARTO memiliki earning per share (EPS) atau laba bersih per saham sebesar Rp 6, yang membuat price to earning ratio (PER) mencapai 398,33 kali. Sementara itu, price to book value (PBV) berada di angka 3,95 kali.
Baca Juga: Aktivitas Jasa di Kawasan Asia Mengalami Penurunan Saham Semen Indonesia Turun di Penutupan Perdagangan
Harga saham PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) ditutup di zona merah pada hari Kamis (4 Juli 2024), mencapai Rp 3.940 per saham. Penurunan ini menunjukkan penurunan 2,48% dari harga penutupan hari sebelumnya, Rp 4.040. Pergerakan Saham SMGR dibuka pada Rp 4.050, lebih tinggi dari harga penutupan sehari sebelumnya. Sementara, nilai saham ini mencapai harga tertinggi di Rp 4.100 dan harga terendah di Rp 3.930. Ditutup turun 100 poin dibandingkan hari sebelumnya, volume transaksi sebanyak 334.698 lot dengan nilai transaksi mencapai Rp 134,40 miliar. Perbandingan Harga dalam 7 hari terakhir, SMGR Sudah naik 9.44% dari Rp 3.600 pada 27 Juni 2024. Hitungan untuk 1 tahun: Turun -35.14% dari Rp 6.075 pada 4 Juli 2023. Rasio Keuangan Earning per share (EPS): Rp 280, dan Price to earning ratio (PER): 14,43 kali. Sementara, Price to book value (PBV): 0,62 kali.
Baca Juga: Rekomendasi Saham Pilihan Analis Saat IHSG Menuju Level 7.200 pada Kamis (4/7) INTP Turut Melemah
Saham Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) mengalami penurunan pada penutupan perdagangan hari ini. Ketika bursa menutup hari transaksi, harga saham INTP ditutup di level Rp 7.450 per saham. Dibandingkan dengan penutupan pada Rabu (3/7), saham INTP mengalami penurunan sebesar 2,61%, turun dari Rp 7.650. Pada awal perdagangan hari ini, saham INTP dibuka lebih tinggi dari penutupan sebelumnya, tepatnya pada harga Rp 7.675 per saham. Selama sesi perdagangan, emiten LQ45 ini mencapai puncaknya di Rp 7.700 dan menyentuh titik terendah di Rp 7.425. Pada akhir hari, saham INTP turun sebesar Rp 200 per saham. Jika dilihat dari pergerakan selama seminggu terakhir (27 Juni 2024), harga saham INTP hari ini telah mengalami kenaikan sebesar 1,71% dibandingkan dengan harga sebelumnya yang berada di Rp 7.325 per saham.
Nah, dalam jangka waktu satu tahun (04 Juli 2023), saham INTP mengalami penurunan yang signifikan, yaitu sebesar 22,40% dari harga Rp 9.600 per saham. Data dari BEI menunjukkan bahwa total nilai transaksi saham INTP hari ini mencapai Rp 23,30 miliar dengan volume perdagangan sebesar 31.114 lot. Saham INTP memiliki laba bersih per saham (earning per share/EPS) sebesar Rp 259, yang menempatkan price to earning ratio (PER) pada angka 29,54 kali. Sementara itu, price to book value (PBV) tercatat sebesar 1,33 kali. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News