KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) ditutup menguat 50,63 poin atau 0,78% ke level 6536,90 pada penutupan perdagangan Rabu (13/10). Analis Erdhika Elit Sekuritas, Hendri Widiantoro menilai, pasar nampaknya menanti rilis laporan keuangan kuartal III 2021 dan berharap hasilnya akan lebih bagus. Pihaknya juga melihat kenaikan pasar saat ini dikarenakan adanya aksi beli bersih asing pada beberapa saham
bluechip dampak
window dressing seperti saham
BBRI,
ASII,
BMRI, dan
BBCA yang menguat sehingga berdampak pada IHSG.
"Selain sentimen itu, hijaunya pasar regional tidak lepas dari sentimen surplusnya perdagangan China yang mencapai US$ 66,76 miliar pada September 2021," ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (13/10).
Baca Juga: Asing banyak melepas saham-saham ini di tengah kenaikan IHSG pada Rabu (13/10) Untuk besok, Hendri menyebutkan sentimen pasar saat ini masih merujuk pada tindakan ke hati-hatian pelaku pasar yang mengakibatkan investor akan
wait and see terlebih dahulu. Menurutnya, pasar saat ini menanti risalah pertemuan comitte The Fed.
Risalah tersebut akan menjadi petunjuk, tentang kapan Bank Sentral AS akan mulai mengurangi program pembelian obligasi atau tapering. Selain itu, pasar juga akan mencermati rilis Inflasi yang ada di AS maupun China, Inflasi di AS yang akan dirilis malam ini diperkirakan akan bergerak stagnan di level 5,3 YoY dan inflasi di China diperkirakan akan bergerak flat di level 0,8% YoY. "Investor mencermati sentimen inflasi sebagai dasar untuk melihat daya beli masyarakat di tengah adanya pelonggaran di beberapa negara," sebutnya. Dari sana, Hendri memproyeksikan IHSG akan bergerak dengan support di level 6.490 dan resistance 6.580 pada Kamis (14/10).
Baca Juga: Asing catat net buy Rp 1,20 T saat IHSG menguat, saham-saham ini banyak diborong Senada, analis Artha Sekuritas, Dennies Christopher Jordan menyebutkan, meskipun bursa saham ditutup menguat meskipun dari global masih dibayangi kekhawatiran akan data ekonomi dan kebijakan pemerintah AS. Untuk besok, Dennies memaparkan secara teknikal trend penguatan mulai terbatas dalam jangka pendek,
candle stick membentuk
shooting star serta indikator
stochastic bergerak di area
overbought mengindikasikan potensi koreksi. "Investor diperkirakan akan melakukan profit taking dikarenakan penguatan dua pekan terakhir sudah cukup signifikan," nilainya.
Dari sana, ia memproyeksikan IHSG akan bergerak dengan support 1 di level 6.485 dan resistance 1 pada level 6.593. Kemudian support 2 berada di 6.434 dengan resistance 2 di 6.650. Beberapa saham yang dapat diamati pada perdangan Kamis (14/10) menurut Dennies, yakni PGAS, WIKA, dan SMGR. Sedangkan Hendri merekomendasikan, GGRM, ASII, BBTN, SSMS, HMSP, BTPS, dan INDF.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli