KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) parkir di zona merah pada perdagangan Senin (22/8). IHSG ditutup di level 7.107.93 atau mengalami koreksi sebesar 0,89%.

Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper mengatakan, IHSG ditutup melemah dibayangi kekhawatiran akan pelemahan bursa saham Eropa dan Amerika di akhir pekan lalu sejalan dengan kecemasan akan inflasi.

Di sisi lain, IHSG akan dipengaruhi aksi investor dalam negeri yang cenderung konservatif jelang penetapan suku bunga Bank Indonesia.

"Investor akan cenderung wait and see menantikan hasil RDG Bank Indonesia pada tengah pekan ini," ujarnya dalam riset, Senin (22/8).

Baca Juga: IHSG Tergelincir 0,90% ke Level 7.107 pada Penutupan Perdagangan Senin (22/8)

Secara teknikal candlestick membentuk lower high dan lower low dengan stochastic melebar setelah membentuk deadcross mengindikasikan potensi pelemahan. Ia memprediksi IHSG akan melemah dengan resistance 2 di 7.207, resistance 1 di 7.157, support 1 di 7.060, dan support 2 di 7.013 pada perdagangan Selasa (23/8).

Secara terpisah, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, pergerakan IHSG pada Senin (22/8) masih cenderung inline dengan prediksinya. Di sisi lain, IHSG pun dipengaruhi oleh pergerakan bursa AS dan bursa Asia yang relatif terkoreksi.

"Kami pun memperkirakan dari dalam negeri investor cenderung wait and see akan rilis data 7DRRR yang akan rilis besok dan kenaikan harga BBM yg diperkirakan akan meningkatkan level inflasi Indonesia," paparnya pada Kontan, Senin (22/8).

Baca Juga: IHSG Melemah Setelah The Fed Kembali Beri Sinyal Agresif

Untuk Selasa (23/8), Herditya meramal IHSG berpeluang menguat dalam jangka pendek untuk menguji area 7.127 terlebih dahulu, adapun support di 7.060 dan resisten di 7.125.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi