KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah pada akhir pekan lalu menguat 0,24% ke level 14.331 per dollar Amerika Serikat (AS). Namun, penguatan ini masih belum mampu mengkompensasi pelemahan rupiah sebesar 1,15% selama sepekan. Meski begitu, analis meyakini rupiah masih akan melanjutkan penguatan. Pasar sebelumnya mengkhawatirkan dampak tapering. Bank sentral AS, The Fed, akhirnya memang mengeksekusi wacana ini dan kemungkinan baru akan rampung pada 2022. Namun, The Fed juga memberikan sinyal tidak akan menaikkan suku bunga acuan segera setelah tapering rampung. "Jadi, ini mampu meredam dampak taper tantrum dan menjadi sentimen utama pergerakan rupiah," ujar analis Global Kapital Investama Alwi Asegaf, Minggu (7/11).
Ada sinyal rupiah kembali menguat besok Senin (8/11)
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah pada akhir pekan lalu menguat 0,24% ke level 14.331 per dollar Amerika Serikat (AS). Namun, penguatan ini masih belum mampu mengkompensasi pelemahan rupiah sebesar 1,15% selama sepekan. Meski begitu, analis meyakini rupiah masih akan melanjutkan penguatan. Pasar sebelumnya mengkhawatirkan dampak tapering. Bank sentral AS, The Fed, akhirnya memang mengeksekusi wacana ini dan kemungkinan baru akan rampung pada 2022. Namun, The Fed juga memberikan sinyal tidak akan menaikkan suku bunga acuan segera setelah tapering rampung. "Jadi, ini mampu meredam dampak taper tantrum dan menjadi sentimen utama pergerakan rupiah," ujar analis Global Kapital Investama Alwi Asegaf, Minggu (7/11).