JAKARTA. Rencana penerapan Standar Nasional Indonesi (SNI) terhadap benih sawit tahun ini bakal berdampak pada produsen benih sawit lokal. Pasalnya, selain lebih rumit, penerapan SNI benih sawit bakal membuat harga jual benih sawit terkerek. Tony Liwang, Sekretaris Jenderal Forum Komunikasi Produsen Benih Sawit Indonesia (FKPBSI) mengatakan, bila ada SNI untuk benih sawit maka produsen harus mengeluarkan biaya lebih besar untuk melakukan sertifikasi SNI, termasuk uji petik sampling dan validasi data. Nah, bila produsen tak mampu menanggung kenaikan biaya produksi ini, mau tak mau kenaikan biaya produksi ini akan dibebankan kepada konsumen melalui kenaikan harga jual benih. "Suka tidak suka, ada biaya (tambahan)," katanya Rabu (12/2).
Ada SNI, Harga Benih Bisa Sawit Terkerek
JAKARTA. Rencana penerapan Standar Nasional Indonesi (SNI) terhadap benih sawit tahun ini bakal berdampak pada produsen benih sawit lokal. Pasalnya, selain lebih rumit, penerapan SNI benih sawit bakal membuat harga jual benih sawit terkerek. Tony Liwang, Sekretaris Jenderal Forum Komunikasi Produsen Benih Sawit Indonesia (FKPBSI) mengatakan, bila ada SNI untuk benih sawit maka produsen harus mengeluarkan biaya lebih besar untuk melakukan sertifikasi SNI, termasuk uji petik sampling dan validasi data. Nah, bila produsen tak mampu menanggung kenaikan biaya produksi ini, mau tak mau kenaikan biaya produksi ini akan dibebankan kepada konsumen melalui kenaikan harga jual benih. "Suka tidak suka, ada biaya (tambahan)," katanya Rabu (12/2).