KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Program subsidi untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang telah ditetapkan pekan lalu diharapkan bisa mengakselerasi penyaluran program tersebut. Maklum, angka penyaluran KUR untuk pelaku UMKM baru mencapai 50,15% dari target hingga Agustus 2023. 

Adapun, kredit yang sudah digelontorkan di periode tersebut senilai Rp 148,95 triliun. Sementara, target yang dicanangkan pemerintah tahun ini bisa menyalurkan KUR  sebesar Rp 297 triliun.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mendukung langkah pemerintah untuk pelaksanaan program tersebut. Hanya saja, ia mengingatkan agar perbankan tetap hati-hati dalam penyalurannya.

Baca Juga: Aturan Subsidi Bunga KUR Dirilis, BRI Siapkan Strategi Tingkatkan Penyalurannya

Selain itu, bank harus tetap menerapkan manajemen risiko yang baik.

Tujuannya, “Agar risiko kredit dari penyaluran KUR ini dapat ter-manage dan dikelola secara baik,” ujar Dian.

Sementara itu, General Manager Divisi Bisnis Usaha Kecil BNI, Sunarna Eka Nugraha bilang kejelasan nominal subsidi yang diberikan oleh pemerintah menjadi pendorong bagi BNI untuk dapat menyalurkan KUR dengan lebih masif dan tepat sasaran.

Tak hanya mengandalkan subsidi, Sunarna juga bilang strategi untuk akselerasi penyaluran KUR adalah fokus dalam menggarap bisnis value chain nasabah korporat serta fokus dalam pengembangan digitalisasi end to end proses kredit.

Baca Juga: Penyaluran KUR Bank bjb Baru Mencapai 44% hingga Agustus 2023

BNI mencatat, sampai dengan Agustus 2023 telah menyalurkan KUR sebesar Rp 12,3 triliun kepada lebih dari 83.000 debitur di seluruh Indonesia. BNI pun mendorong kontribusi ektor produksi untuk penyaluran KUR BNI yang sampai sekarang baru sekitar 46,69% dari total penyaluran KUR BNI.

“BNI tetap berkomitmen untuk menyalurkan sesuai alokasi plafon KUR yang diberikan oleh pemerintah sampai dengan akhir tahun 2023 ini,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi