KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selama pandemi berlangsung, mayoritas UMKM sudah memanfaaatkan platform online. Data Bank Indonesia puun menunjukkan bahwa transaksi pembayaran digital melonjak 37,8% selama pandemi. Berkaca dari tren tersebut, perusahaan teknologi finansial, Xendit melansir inisiatif Xendit Level Up Program. Program tersebut ditujukan untuk membantu 1.000 UMKM dan pelaku bisnis yang terdampak oleh pandemi Covid-19. Untuk menarik pelaku UMKM untuk memanfaatkan layanan tersebut, Xendit mengalokasikan dana hingga Rp 1 triliun. Dana tersebut Xendit pakai dengan memberikan pembebasan biaya jasa hingga Rp 1 miliar kepada masing-masing UMKM yang terpilih.
Dengan inisiatif tersebut, pelaku UMKM dapat menggunakan layanan payment gateway Xendit tanpa mengeluarkan biaya. Inisiatif ini bertujuan untuk membantu dan memberdayakan para wirausahawan dan pelaku bisnis di Indonesia dan Filipina untuk pengembangan usaha mereka. CEO and Co-Founder of Xendit, Moses Lo mengatakan, melalui pembebasan biaya jasa hingga Rp 1 miliar untuk layanan payment gateway Xendit, para pelaku UMKM tak perlu khawatir mengeluarkan biaya dan komisi.
Baca Juga: Bangga Buatan Indonesia: Ranah online jadi kunci Bateeq melawan pandemi "Selama pandemi, kami telah melihat bahwa angka wirausahawan dan pelaku UMKM terus meningkat pesat, serta adanya pergeseran menuju platform dan pembayaran digital. Masyarakat Indonesia kini memiliki berbagai pilihan metode pembayaran, dan UMKM harus dapat memfasilitasi hal tersebut," jelas Moses saat Peluncuran Xendit Level Up pada Jumat (23/4). Patricia Muljadi, Inbound Sales of Xendit menambahkan, dengan adanya Zendit Level Up maka setiap transaksi yang dilakukan melalui gateway payment Xendit tidak akan dikenai biaya sepeserpun selama satu tahun. Maka bagi pelaku usaha yang terpilih dalam program ini Patricia mengingatkan agar memanfaatkan kesempatan tersebut. "Jadi tidak ada untuk biaya iuran, biaya set up, transaksi, Xendit Level Up ini tidak ada lagi biaya transaksi selama setahun untuk UMKM batasnya sebesar Rp 1 miliar, jadi ini yang ingin kami tekankan," ujar Patricia.
Baca Juga: Bangga Buatan Indonesia: Beradaptasi, kunci Eboni Watch lepas dari jeratan pandemi Patricia menyatakan Xendit selama tahun 2020 mengalami pertumbuhan signifikan. Xendit mencatat ada 65 juta kali jumlah transaksi yang diproses. Serta ada 140% jumlah peningkatan UMKM yang bergabung dengan Xendit sepanjang 2020. "Dari 65 juta kali itu artinya ada peningkatan pertumbuhan 700%, dan dari 700% itu peningkatan untuk UMKM sendiri ialah 140%. Maka tahun 2020 menjadi tahun yang berkesan bagi kami," ungkapnya.
Asisten Deputi bidang Pembiayaan dan Investasi UMKM Kementerian Koperasi dan UMKM Indonesia, Hanafiah mendukung adanya program Xendit Level Up. Dimana program tersebut dinilai sejalan dengan upaya pihaknya mewujudkan 30 juta UMKM go digital di 2023. "Kami berharap, para UMKM di seluruh Indonesia memahami dan memanfaatkan kesempatan ini agar bisa memfasilitasi transaksi pembayaran digital dengan lebih mudah, aman, dan terpercaya, bagi para konsumen untuk kemajuan bisnis yang dikelolanya," kata Hanafi. Sebagai informasi, Xendit sudah beroperasi sebagai payment gateway sejak tahun 2016 lalu. Lima tahun berjalan, Xendit telah melayani lebih dari 1.500 pelanggan dari berbagai industri, mulai dari retail, fashion, industri finansial hingga perusahaan penyedia produk digital.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Markus Sumartomjon