Ada teknologi digital, bank tak agresif tambah kantor tahun ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun ini, sejumlah perbankan mengaku tidak agresif menambah kantor cabang. Sebagian besar bank lebih memilih untuk mengembangkan teknologi dan digital banking tahun ini ketimbang mengeluarkan biaya penambahan cabang.

Ambil contoh, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) yang mengatakan tahun ini tetap akan membuka kantor cabang baru, hanya saja jumlahnya tidak akan seagresif tahun-tahun sebelumnya.

Sebabnya, Direktur BCA Henry Koenafi menilai saat ini layanan dan transaksi digital perbankan semakin besar. Terbukti, total transaksi yang dilakukan di cabang BCA hanya sebanyak 3%. Sementara 97% transaksi, sudah dilakukan secara digital.


"Memang tinggal 3% transaksi di cabang, tapi secara nilai tetap 50% lebih, jadi memang tetap cabang, untuk transaksi dengan nilai kecil atau personal itu pakai mobile banking," terangnya di Jakarta, Rabu (9/1).

Alhasil, bila tahun-tahun sebelumnya BCA bisa membuka 30 cabang-40 cabang, tahun ini Henry bilang jumlahnya tidak akan sebesar itu. Sayangnya, bank swasta terbesar ini belum memutuskan berapa banyak kantor yang dibuka tahun ini.

Selain itu, pihak BCA juga sedang mempertimbangkan untuk membangun kantor cabang digital (digital branch) ketimbang konvensional. Walau dari segi biaya lebih mahal, secara jangka panjang kantor sejenis ini bisa lebih banyak menekan biaya operasional dan menurunkan biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO).

Sebagai informasi saja, per akhir September 2018 lalu BCA tercatat memiliki 1.243 kantor cabang, 17.440 ATM dan 500.000 lebih mesin EDC. 

Bukan cuma BCA saja yang mengerem pembangunan kantor cabang, PT Bank OCBC NISP Tbk justru menyebut tidak akan membuka kantor cabang baru tahun ini.

Namun, Presiden Direktur OCBC NISP Tbk Parwati Surjaudaja mengatakan pihaknya tetap akan merelokasi dan renovasi kantor yang sudah ada. "Kami ingin mengoptimalkan jaringan yang ada dulu," ujar Parwati kepada Kontan.co.id, Kamis (10/1).

Sementara dalam laman resmi perusahaan, OCBC NISP kini memiliki 313 jaringan kantor di 61 kota. 

Senada, Direktur Utama PT Bank BRI Agroniaga Tbk (BRI Agro) Agus Noorsanto juga menyebut pihaknya tidak berencana menambah kantor cabang tahun ini.

"Kami akan meningkatkan layanan digital untuk menjangkau nasabah-nasabah di kota atau tempat yang tidak terdapat kantor BRI Agro," katanya. 

Lagipula, BRI Agro juga bisa memanfaatkan kantor cabang induk yaitu PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) bila memang diperlukan. Saat ini tercatat jumlah kantor cabang BRI Agro mencapai 18, sebanyak 22 kantor cabang pembantu (KCP) dan dua kantor kas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi