JAKARTA. Pengembangan industri dalam negeri merupakan salah satu agenda penting pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono. Karena itu, ada tiga pilar utama dukungan pemerintah dalam mengembangkan industri nasional. Hal itu diungkapkan Boediono saat meresmikan Indonesia International Motor Show (IIMS) ke-21 di Jakarta International Expo, Kemayoran, Kamis (19/9). Wapres menekankan, sejalan dengan kebijakan Kabinet Indonesia Bersatu jilid II, dalam konsep industrialisasi Indonesia, pemerintah bertumpu pada tiga hal. "Yang pertama adalah konsep peningkatan nilai tambah di mana Indonesia mulai menegakkan aturan di mana ekspor barang mentah dihindari," tutur Wapres. Boediono menambahkan, proses untuk menjadikan suatu produk dari barang mentah menjadi bahan baku atau barang jadi tersebut yang disebut sebagai hilirisasi. Jadi, produk yang dihasilkan bukan hanya barang mentah saja, tapi sudah ditingkatkan mutunya sehingga berdaya nilai tinggi. Selain hilirisasi, kata Wapres, ada juga huluisasi yakni sebuah industri berkembang mulai dari hilir bergerak ke hulu. Hal itu sama dengan industri otomotif yang terus merangkak berkembang mulai dari industri suku cadang, bengkel dan akhirnya nantinya mampu membuat produk utamanya. Kedua, pemerintah berkomitmen memaksimalkan dampaknya di dalam negeri atau yang sering disebut multiplier effect.
Ada tiga pilar dukungan pemerintah untuk industri
JAKARTA. Pengembangan industri dalam negeri merupakan salah satu agenda penting pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono. Karena itu, ada tiga pilar utama dukungan pemerintah dalam mengembangkan industri nasional. Hal itu diungkapkan Boediono saat meresmikan Indonesia International Motor Show (IIMS) ke-21 di Jakarta International Expo, Kemayoran, Kamis (19/9). Wapres menekankan, sejalan dengan kebijakan Kabinet Indonesia Bersatu jilid II, dalam konsep industrialisasi Indonesia, pemerintah bertumpu pada tiga hal. "Yang pertama adalah konsep peningkatan nilai tambah di mana Indonesia mulai menegakkan aturan di mana ekspor barang mentah dihindari," tutur Wapres. Boediono menambahkan, proses untuk menjadikan suatu produk dari barang mentah menjadi bahan baku atau barang jadi tersebut yang disebut sebagai hilirisasi. Jadi, produk yang dihasilkan bukan hanya barang mentah saja, tapi sudah ditingkatkan mutunya sehingga berdaya nilai tinggi. Selain hilirisasi, kata Wapres, ada juga huluisasi yakni sebuah industri berkembang mulai dari hilir bergerak ke hulu. Hal itu sama dengan industri otomotif yang terus merangkak berkembang mulai dari industri suku cadang, bengkel dan akhirnya nantinya mampu membuat produk utamanya. Kedua, pemerintah berkomitmen memaksimalkan dampaknya di dalam negeri atau yang sering disebut multiplier effect.