Ada tol baru, bisnis Krida Bangun Persada, pengelola Rest Area 72 A berkembang pesat



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Krida Bangun Persada mengatakan bisnis Rest Area 72 A di Purwakarta yang dikelola perusahaan saat ini tengah berkembang pesat. Hingga kini sudah ada 20 tenant yang menyewa dari 50 tenant yang menjadi targetnya.

Jimmy Leo Tjandra CEO menjelaskan, lokasi Rest Area 72 A memang sangat diuntungkan dengan adanya Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) karena ketika mobil turun lokasinya tak jauh adalah Rest Area milik perusahaan.

Baca Juga: Aprestindo: BUMN mulai masuk ke bisnis Rest Area di Tol Trans Jawa


"Di tol baru itu saja kapasitas mobil 125.000 per hari, belum dibawah," imbuh Jimmy yang juga Wakil Ketua Aprestindo kepada Kontan.co.id pekan lalu.

Dengan penambahan ruas tol tentu saja jumlah mobil akan bertambah, dan potensi mobil untuk singgah ke Rest Area 72 A menjadi besar. 

Saat ini saja pihaknya sudah memiliki dua brand SPBU, yakni SPBU BP dan SPBU Pertamina. "Kami punya dua SPBU, tenant kami yang lain juga lokal brand terkenal dan juga internasional, ada Starbucks juga," kata dia.

Keberadaan dua SPBU besar nasional itu mirip dengan Rest Area di Jagorawi yang menyediakan dua SPBU 

Jimmy bilang, lokasi Rest Area 72 A memang sangat strategis karena di belakang lahannya ada kawasan industri yang terdiri dari tiga perusahaan besar. Dengan potensi pekerja di sana yang banyak, maka keperluan makanan dan minuman menjadi besar.

Baca Juga: Tol Cikampek dilalui 650.000 mobil per hari, potensi bisnis Rest Area makin membesar

"Mereka biasa datang dari belakang, mobil memang tidak boleh masuk kalau dari belakang. Hanya orang saja," kata dia.

Dia mengatakan, luas lahan Rest Area 72 A mencapai 13 hektare (ha) tetapi yang baru dimanfaatkan baru mencapai 6 ha. Maka dari itu, pihaknya kedepan akan membangun hotel kapsul guna memberikan kenyamanan kepada masyarakat yang singgah di sana. "Begitu ada peraturan Rest Area Destinasi, kami langsung bangun," ujar dia.

Jimmy menjelaskan, kebutuhan membuat hotel merupakan sebuah pelayanan yang memang sudah ada di dalam peraturan pemerintah soal area publik. "Rest Area ini masuknya area publik, jadi harus ada masjid, toilet, dll," kata dia.

Dia juga bercerita bahwa Rest Area 72 A memang berbeda dengan rest area yang sudah ada, sebab pihaknya membangun lokasi yang sangat ramah anak dengan adanya ruang in door. Bahkan dalam berbagai kesempatan beberapa perusahaan yang dekat dengan lokasi mengadakan acara di ruang in door tersebut.

Baca Juga: Kementerian PUPR siapkan empat konsep pengembangan rest area

Jimmy menilai, kebutuhan Rest Area kini bukan saja menjadi lokasi singgah semata, tetapi sudah menjadi lifestyle. Alhasil, banyak perusahaan yang membuat acara di lokasi Rest Area.

UKM Bisa Jualan di Rest Area

Sementara itu, untuk menyewa lokasi di Rest Area 72 A tidak terlalu mahal. Jimmy bilang untuk per meter persegi hanya Rp 400.000. "Kami menyediakan lokasi untuk tenant dari luas 55 meter persegi sampai 200 meter persegi," ujar dia.

Saat ini, tenant yang sudah ada di Rest Area 72 A diantaranya A&W, CFC, Starbucks, Soto Sadang, Ibu Haji Ciganea, Bebek Kaleo, Lowson, Yomart, Indomaret, Alfamaret dan lainnya.

Baca Juga: Tak lagi dikuasai Pertamina, SPBU BP kini sudah ada di Rest Area KM 72 Cipularang

Dia mengatakan, pihaknya juga sudah mengembangkan aplikasi semacam jual-beli online khusus untuk mengakomodir UKM untuk bisa berjualan di Rest Area 72 A. 

"Jadi kami bikin gudang, kami tampung produk UKM, nanti kalau ada yang beli langsung bisa transaksi dan ambil barangnya di Rest Area 72 A,"" imbuh dia.

Jimmy mengatakan, keingina Presiden Joko Widodo untuk menaruh UKM di dalam Rest Area sudah dilakukan oleh perusahaan. Sehingga tidak perlu UKM menyewa lokasi di Rest Area yang tentu saja cukup mahal bagi ukuran mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini