Ada Transisi Pemerintahan, Cek Prediksi IHSG dan Rekomendasi Saham Pilihan Analis



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia akan melakukan transisi pemerintah pada bulan Oktober 2024. Pasar pun masih menanti susunan kabinet baru dari pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto.

Head of Research Mirae Asset Sekuritas Rully Arya Wisnubroto melihat, belum pastinya wajah kabinet pemerintahan baru ini bisa menjadi pemberat ke kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di tahun 2024.

Di bulan Agustus 2024, IHSG menyentuh all time high di level 7.670 dan tercatat naik 5,7% secara year to date (YTD). Hal ini didorong lebih banyak dari sentimen global, utamanya adalah potensi pemotongan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin (bps) di bulan September ini.


“Pasar menantikan pemotongan suku bunga bisa agresif sampai 75 bps atau lebih di tiga pertemuan terakhir FOMC pada tahun 2024,” ujarnya kepada Kontan, Kamis (5/9).

Baca Juga: IHSG Bisa Sentuh 7.800 di Akhir 2024, Ini Tiga Sektor Unggulan dari JP Morgan

Sayangnya, belum pastinya susunan kabinet pemerintahan Prabowo Subianto membuat IHSG bisa fluktutatif di sisa tahun ini. Prabowo dijadwalkan dilantik pada bulan Oktober nanti.

Di sisi lain, adanya pemilihan kepala daerah (pilkada) dan pemilu Amerika Serikat (AS) di bulan November juga berpotensi akan menekan gerak IHSG.

“Sehingga, ada kemungkinan penurunan suku bunga The Fed tidak seagresif keinginan pasar,” ungkapnya.

Rully memproyeksikan, rupiah akan berada di level Rp 15.415 per dolar AS di akhir tahun 2024 dan di level Rp 15.015 per dolar AS di tahun 2025.

Suku bunga Bank Indonesia (BI) juga diperkiraan ada di level 5,75% dengan asumsi pergerakan rupiah bisa lebih stabil di tahun ini dan tahun depan.

“Dengan adanya stabilitas volatilitas inflasi, kami menurunkan proyeksi IHK ke level 2% di akhir tahun 2024,” ujarnya.

IHSG pun diproyeksikan akan ada di level 7.915 pada akhir tahun 2024. Ini didorong oleh meningkatnya aliran dana asing dan pemangkasan suku bunga bank sentral.

Dengan sentimen tersebut, sektor saham unggulan hingga akhir tahun adalah sektor perbankan, konsumer nonsiklikal, konsumer siklikal, farmasi, industri, dan telekomunikasi.

Rully merekomendasikan beli saham ASII dengan target harga Rp 6.050 per saham, TLKM Rp 3.800 per saham, ICBP Rp 13.300 per saham, MYOR Rp 3.270 per saham, MAPI Rp 1.900 per saham, dan ACES Rp 1.100 per saham.

Head of Research NH Korindo Sekuritas Indonesia Liza Camelia Suryanata melihat, pasar masih menantikan susunan kabinet pemerintahan baru, khususnya untuk posisi menteri keuangan. Hal ini terkait dengan kebijakan ekonomi dan fiskal Indonesia dalam lima tahun ke depan.

Jika dilihat dari beberapa wacana kebijakan pemerintahan Prabowo, pasar punya sentimen berat terhadap rencana program makan siang gratis. Sebab, dikhawatirkan program makan siang gratis bisa memakan banyak porsi dari APBN Indonesia dalam lima tahun mendatang.

“Namun, setelah pengumuman RAPBN 2025 kemarin, terjadi pengurangan anggaran di sektor infrastruktur yang kemudian di subsidi ke sektor social needs (program makan siang gratis) ini. Diharapkan, defisit fiskal tidak akan terjadi ke depan,” ujarnya kepada Kontan, Kamis (5/9).

Sementara, beberapa wacana kebijakan yang bisa menjadi sentimen pendorong kinerja pasar berasal dari ekspektasi dilanjutkannya kebijakan positif yang sudah dijalankan pada pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Misalnya, kelanjutan larangan ekspor nikel, kebijakan biodiesel B40, dan kelanjutan proyek pembangunan IKN Nusantara.

Liza memproyeksikan IHSG di akhir tahun 2024 secara konservatif ada di level 7.600 dan skenario bullish ada di level 7.800. Sementara, IHSG di tahun 2025 bisa naik setidaknya 10% dari penutupannya di akhir tahun ini.

“Sentimen utama penggerak IHSG berasal dari pemangkasan suku bunga The Fed dan aliran dana asing yang sudah masuk sejak beberapa watu terakhir,” ungkapnya.

Baca Juga: JP Morgan Perkirakan IHSG Tembus 7.800 Akhir 2024

Sektor saham yang kinerjanya bagus di sisa tahun ini adalah sektor perbankan, infrastuktur, komoditas dan konsumer.

Liza pun merekomendasikan overweight untuk saham INDF dengan target harga Rp 7.400 per saham, ICBP Rp 13.600 per saham, MYOR Rp 2.800 per saham, CPIN Rp 5.500 per saham, BBCA Rp 11.500 per saham, BBRI Rp 5.550 per saham, BBNI Rp 6.125 per saham, dan BMRI Rp 7.775 per saham.

Rekomendasi beli diberikan Liza untuk saham TLKM Rp 4.550 per saham, JSMR Rp 6.450 per saham, EXCL Rp 3.800 per saham, dan ANTM Rp 1.560 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat