Ada Trump Effect, Harga Bitcoin Bakal Capai US$ 100.000?



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rally Bitcoin memecahkan rekor dengan mencapai level tertinggi barunya pasca kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden Amerika Serikat (AS).

Mengutip Bloomberg, Selasa (12/11), harga bitcoin telah melonjak sekitar 32% sejak pemilu AS pada 5 November dan mencapai level tertinggi sepanjang masa di US$ 89.599 pada awal perdagangan Asia hari ini. Adapun per pukul 11.17 WIB, harga Bitcoin berada di US$ 88.121.

Kenaikan aset digital ini mengangkat nilai keseluruhan pasar kripto di atas puncaknya di era pandemi. Sebab, para pedagang bertaruh pada ledakan di bawah Presiden AS terpilih Donald Trump.


Baca Juga: Harga Bitcoin Sudah Melambung 25% Sejak Donald Trump Terpilih Jadi Presiden AS

Trump telah berjanji untuk membuat peraturan kripto yang lebih ramah dan Partai Republik memperketat cengkeramannya di Kongres untuk mendorong agendanya. 

Janji lainnya termasuk menyiapkan tempat penyimpanan Bitcoin AS yang strategis dan meningkatkan penambangan token dalam negeri.

Sikapnya merupakan terobosan tajam dari tindakan keras terhadap industri yang memecah belah oleh Komisi Sekuritas & Bursa (SEC) di bawah pemerintahan Presiden Joe Biden.  Menurut CoinGecko, pergeseran ini telah memberi energi pada pembelian spekulatif token besar dan kecil, meningkatkan nilai aset digital menjadi sekitar US$ 3,1 triliun.

Kepala penelitian di Pepperstone Group, Chris Weston menilai Bitcoin berada dalam mode beast.  "Pertanyaannya bagi para pedagang apakah masih ada ruang untuk mengejar permainan yang sedang panas-panasnya ini atau menunggu sedikit retracement dan beberapa panas keluar dari tren impulsif," tulisnya.

Di pasar opsi, para investor bertaruh bahwa Bitcoin akan melewati US$ 100.000 secepatnya pada akhir tahun, menurut data dari bursa Deribit.

Baca Juga: Bitcoin Melanjutkan Rally Mendekati US$ 90.000, Terdorong Sentimen Kemenangan Trump

Sementara itu, perusahaan perangkat lunak MicroStrategy Inc - pemegang Bitcoin terbesar yang diperdagangkan secara publik di luar sektor dana yang diperdagangkan di bursa - membeli sekitar 27.200 Bitcoin dengan nilai sekitar $2 miliar antara 31 Oktober dan 10 November.

Bitcoin telah meningkat lebih dari dua kali lipat sepanjang tahun 2024, dibantu oleh permintaan yang kuat untuk ETF khusus AS dan penurunan suku bunga oleh Federal Reserve. Kenaikan token ini melebihi imbal hasil dari investasi seperti saham global dan emas.

Hanya saja, para pedagang saat ini tidak terlalu memperhatikan pertanyaan-pertanyaan seperti seberapa cepat Trump akan mengimplementasikan agendanya atau apakah penimbunan strategis adalah langkah yang realistis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi