JAKARTA. Aksi penjualan saham PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) oleh PT Bakrie and Brothers Tbk (Bakrie) senilai Rp 1,46 triliun di akhir tahun lalu masih belum jelas realisasinya hingga kini. Dalam publikasi kinerja keuangan Bakrie pada kuartal I- tahun ini, penjualan sebanyak 4,3 miliar saham BTEL ke Mount Charlotte Holding Ltd tersebut masih dicatat dalam kolom piutang. Artinya, dana penjualan saham BTEL itu belum masuk ke kas Bakrie, meskipun transaksi tersebut sudah dilakukan sejak enam bulan lalu. Manajemen Bakrie menjelaskan dalam laporan keuangannya bahwa pembayaran piutang itu akan terlaksana paling lambat pada akhir tahun ini. Namun, pengelola Bakrie memilih bungkam menjelaskan lebih lanjut penyebab belum terbayarnya piutang tersebut. "Lebih baik saya tidak menanggapi hal itu," ujar Eddy Soeparno, Direktur Keuangan Bakrie and Brothers kepada KONTAN, Ahad (8/7).
Ada udang di balik penjualan BTEL?
JAKARTA. Aksi penjualan saham PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) oleh PT Bakrie and Brothers Tbk (Bakrie) senilai Rp 1,46 triliun di akhir tahun lalu masih belum jelas realisasinya hingga kini. Dalam publikasi kinerja keuangan Bakrie pada kuartal I- tahun ini, penjualan sebanyak 4,3 miliar saham BTEL ke Mount Charlotte Holding Ltd tersebut masih dicatat dalam kolom piutang. Artinya, dana penjualan saham BTEL itu belum masuk ke kas Bakrie, meskipun transaksi tersebut sudah dilakukan sejak enam bulan lalu. Manajemen Bakrie menjelaskan dalam laporan keuangannya bahwa pembayaran piutang itu akan terlaksana paling lambat pada akhir tahun ini. Namun, pengelola Bakrie memilih bungkam menjelaskan lebih lanjut penyebab belum terbayarnya piutang tersebut. "Lebih baik saya tidak menanggapi hal itu," ujar Eddy Soeparno, Direktur Keuangan Bakrie and Brothers kepada KONTAN, Ahad (8/7).