Ada unjuk rasa, MRT Jakarta dan KCI klaim tak mengalami kerugian



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT MRT Jakarta dan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) mengaku tidak mengalami kerugian signifikan akibat aksi demonstrasi yang terjadi di Jakarta dalam beberapa hari terakhir.

Corporate Secretary PT MRT Jakarta Kamaluddin menjelaskan, pihaknya malah mendulang kenaikan penumpang sebesar 12% atau setara 121.000 orang secara month to date, saat demonstrasi berlangsung pada tanggal 24 - 25 September lalu.

Angka tersebut, menurut Kamaluddin, menjadi perolehan tertinggi sejak enam bulan beroperasinya MRT. Sedangkan pada akhir September, Senin (30/9) kemarin, jumlah penumpang MRT bahkan mencapai 125.000 orang dalam sehari.


Baca Juga: Bisnis hotel di sekitar Sudirman dan DPR terdampak aksi demo

Melalui catatan MRT, empat stasiun yang ramai diserbu penumpang adalah stasiun Lebak Bulus, Bundaran HI, Dukuh Atas, dan Fatmawati.

"Tidak ada kerugian MRT. Semua sarana dan prasarana MRT dalam kondisi baik tidak ada yang terganggu dan tidak ada yang rusak," ujar Kamaluddin kepada Kontan.co.id, Selasa (2/10).

Dirinya melanjutkan, lonjakan penumpang diakibatkan karena mobilitas MRT yang lebih fleksibel saat demonstrasi berlangsung daripada transportasi lainnya.

Baca Juga: Aksi demo 30 September tak pengaruhi kegiatan perdagangan di Tanah Abang

Senada, pihak VP Corporate Communication Kereta Commuter Indonesia (KCI), Anne Purba mengaku sampai saat ini pihaknya tidak mendulang kerugian apa pun dari aksi demonstrasi

Walau KCI tidak bisa melayani jalur Palmerah dan Tanah Abang karena aksi kemarin, namun kereta masih beroperasi normal dari stasiun Kebayoran.

"Saat demo berlangsung, jumlah penumpang masih normal. Setiap hari kami melayani 950.000 sampai 1,1 juta penumpang, nah seminggu ini penumpang masih berada di range yang sama," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto