Ada varian virus Covid-19 dari Inggris, Satgas: Sebaiknya masyarakat di rumah saja



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tidak bosan-bosan, masyarakat kembali diingatkan untuk tidak melakukan perjalanan selama masa libur panjang Hari Raya Natal dan tahun baru. Hal ini diutarakan oleh Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito.

Dia mengatakan, saat ini muncul virus corona yang dikabarkan telah bermutasi menjadi varian baru. "Sebaiknya kita duduk, karena mobilitas penduduk itu akan meningkatkan virus itu untuk menular," kata Wiku di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (24/12/2020). 

Wiku mengatakan, mutasi virus corona ini berpotensi masuk ke Indonesia baik melalui penularan dari luar maupun dalam negeri. Oleh karena itu, ia menyarankan agar masyarakat tidak melakukan mobilitas ataupun melakukan perjalanan di masa libur panjang. 


"Karena kalau kita melakukan perjalanan mobilitas itu memberi kesempatan pada virus itu untuk menular," ujarnya. "Apalagi kalau virus varian baru ini maka potensi menularnya menjadi lebih tinggi," ucap dia. 

Baca Juga: Angka kasus COVID-19 meningkat usai liburan panjang

Adapun varian baru dari virus corona SARS-CoV-2 telah diidentifikasi di Inggris bagian tenggara. Varian baru penyebab penyakit Covid-19 itu diberi nama "VUI-202012/01". Varian baru virus ini disebut bisa menyebar dengan lebih cepat di beberapa bagian wilayah negara Inggris. 

Hingga 13 Desember 2020, telah terkonfirmasi setidaknya 1.108 kasus dengan varian ini yang telah diidentifikasi di wilayah Inggris bagian selatan dan timur. 

Baca Juga: 28 Kabupaten/Kota berada di zona oranye Covid-19

Meski belum ada bukti bahwa strain ini berdampak pada keparahan penyakit, respons antibodi, atau pengaruhnya pada kemanjuran vaksin, namun kasus yang disebabkan varian baru terus meningkat.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ada Varian Baru Virus Corona, Satgas Sarankan Masyarakat Tak Lakukan Perjalanan Saat Libur Panjang" Penulis : Sania Mashabi Editor : Dani Prabowo

Selanjutnya: Soal mutasi virus Covid-19 di Inggris, Indonesia diminta tetap berhati-hati

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie