JAKARTA. Meski pemerintah berencana mengganti program beras untuk rakyat miskin (raskin) menjadi voucer pangan, namun Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) sebagai pelaksana raskin akan tetap melanjutkan program tersebut. "Kami tetap menyiapkan berasnya," ujar Direktur Utama Bulog Djarot Kusumayakti kepada KONTAN, Jumat (12/8). Djarot juga menegaskan, posisi Bulog tetap sebagai penyangga harga, baik untuk program raskin maupun voucer pangan. Saat ini, Bulog membeli beras petani sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yaitu Rp 7.300 per kilogram (kg).
Menurut Djarot, tidak banyak perubahan karena penggantian raskin menjadi voucer pangan. Bedanya, pertama, saat ini Bulog hanya menyalurkan raskin ke titik tertentu. Sedangkan nantinya Bulog akan menyalurkan beras ke gerai-gerai ritel. Hanya saja Djarot mengaku belum mendapat informasi ritel apa saja yang bisa menjual berasnya. Kedua, saat ini Bulog hanya menjual beras jenis medium dengan harga tebus yang lebih rendah dari harga pasar sebagai raskin. Sedangkan nantinya Bulog akan menjual berbagai jenis beras dengan rentang harga yang bervariasi. "Nanti masyarakat bisa memilih sendiri mau beras yang mana," ujar Djarot.