Ada wabah corona, Delimajaya Group revisi target penjualan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Delimajaya Group mengubah target penjualan di tahun 2020. Sebelumnya,  perakit karoseri berbagai jenis kendaraan ini menargetkan bisa mencatatkan pertumbuhan penjualan sekitar 15% di tahun ini dibandingkan penjualan tahun lalu.

Namun demikian, melihat pergerakan pasar yang ada,  Delimajaya Group kemudian memutuskan memasang target yang lebih realistis, yakni menyamai realisasi penjualan tahun 2019 lalu.

Managing Director Delimajaya Group, Winston Wiyanta mengatakan sebenarnya pemesanan karoseri masih terbilang normal pada tiga bulan pertama tahun ini. Namun demikian, ia memperkirakan pesanan karoseri bisa merosot pada tiga bulan berikutnya di kuartal kedua menimbang adanya pandemi virus corona (Covid-19) yang tengah mewabah.


Baca Juga: Penjualan otomotif lesu di awal tahun 2020

Menurutnya, potensi penurunan pesanan karoseri akan paling terasa pada jenis kendaraan penumpang seperti misalnya bus. Maklum saja, sektor pariwisata yang selama ini menjadi sektor penunjang bagi permintaan karoseri kendaraan penumpang menjadi salah satu sektor yang paling rentan terhadap imbas gangguan corona.

“Perusahaan transportasi saat krisis sepi penumpang akan kesulitan membayar cicialn kredit ke bank, multifinance, maupun leasing,” jelas Winston ketika dihubungi oleh Kontan.co.id (18/03).

Sedikit informasi, kendaraan penumpang memiliki kontribusi sekitar 20% dalam total penjualan karoseri Delimajaya Group. Sementara itu sebanyak 80% sisanya berasal dari pesanan karoseri kendaraan lainnya dengan rincian; kendaraan khusus 30%, kendaraan barang 15%, kendaraan berat 15%, dan lain-lain 20%.

Meski begitu, hal ini bukan berarti bahwa pesanan karoseri untuk jenis kendaraan lainnya tidak terdampak. Pasalnya, virus corona yang kini berstatus pandemi memiliki imbas negatif hampir di semua sektor. Hal ini pada gilirannya akan berdampak pada turunnya permintaan kendaraan berikut karoserinya pada sektor terdampak.

Pada sektor logistik misalnya, kegiatan ekspor-impor antar negara yang melemah akibat corona bisa membuat permintaan pembuatan body truk pengangkut atau delivery truck menjadi merosot.

Begitu pula pada sektor lain seperti energi, pertambangan dan migas. Harga komoditas yang jatuh seiring mewabahnya corona dinilai bisa berdampak pada turunnnya permintaan pesanan alat berat, truk berat alias heavy duty truck (HDT), beserta kendaraan-kendaraan berat lainnya. Hal ini tentunya juga akan berdampak pada permintaan pesananan karoseri pada kendaraan-kendaraan tersebut.

Untuk mengantisipasi situasi yang ada, perusahaan karoseri yang memiliki kapasitas produksi sebesar 1.500-2.000 unit per tahun ini akan terus menindaklanjuti proyek-proyek yang sudah direncanakan akan terlaksana tahun ini, baik dengan pelanggan dari sektor pemerintahan maupun swasta.

Beberapa proyek yang akan dikejar diantarnya proyek pesanan karoseri kendaraan khusus dengan pihak TNI, Kementerian Pertahanan (Kemhan), dan Polri, serta proyek-proyek pesanan karoseri dengan pelanggan lainnya seperti perusahaan alat berat Jepang, Bank BUMN, Bank Swasta, perusahaan perkebunan, dan tambang.

Untuk diketahui, rata-rata setiap tahunnya permintaan karoseri untuk pelanggan dari sektor pemerintahan mendominasi penjualan Delimajaya Group dengan porsi sekitar 60%. Sementara itu, sekitar 40% penjualan sisanya berasal dari permintaan karoseri dari pelanggan swasta.

Baca Juga: Karoseri Laksana masih fokus garap permintaan karoseri bus dari swasta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat